Liputan6.com, Jakarta - "Pilihan boleh beda, jauhi isu SARA," demikian tulisan yang tertera di spanduk di gerbang masuk Balai Sudirman.
Spanduk itu dibentangkan puluhan orang yang berunjuk rasa di gerbang masuk Balai Sudirman yang bakal menjadi tempat penetapan calon Gubernur DKI Jakarta oleh KPUD Provinsi DKI Jakarta. Mereka menamakan dirinya sebagai Lintas Pemuda Etnis Nusantara.
Advertisement
Dalam spanduknya, mereka juga menyuarakan, "Indonesia berdiri di atas berbagai Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) yang beraneka ragam. Kekuatan lndonesia berada pada keanekaragaman SARA yang dijunjung tinggi, yang dijaga dan di rawat bersama. Menjaga kebhinekaan adalah menjaga Indonesia itu sendiri".
Koordinator Lintas Pemuda Etnis Nusantara, Antonius cs mengatakan, aksi ini dilakukan untuk mengimbau semua calon gubernur dan pendukungnya untuk siap menang dan siap kalah. Ia berharap para simpatisan dan pendukungnya harus bersikap dewasa.
Jakarta dan beberapa daerah lain akan melaksanakan Pilkada serentak pada 15 Februari 2017. Pilkada, menurut dia, adalah pertarungan ide, gagasan, dan visi-misi.
"Para kontestan Pilkada, siapa pun calonnya, harus menjunjung tinggi dan menjaga kebhinekaan Indonesia," kata Antonius di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (24/10/2016).
Ia juga menyebut, meski pilihan masyarakat berbeda, kesatuan bangsa harus tetap dijaga untuk suksesi Pilkada DKI Jakarta yang merupakan tanggung jawab semua pihak.
"Baik KPU selaku penyelenggara, aparat kepolisian dan para pendukung calon mempunyai kewajiban yang sama, yaitu menjadikan Pilkada ajang Demokrasi yang aman, bermartabat, tanpa fitnah dan tanpa bermain api isu SARA. Tujuan berdemokrasi kita adalah sama, untuk menjaga kesatuan bangsa," ucap Antonius.