Menanti Selebrasi Lain dari Cavani

FIGC melarang pemain merayakan golnya dengan memakai kaos yang mencantumkan pesan religi maupun politik. Putusan yang membuat Edinson Cavani mencari cara lain untuk berselebrasi.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Feb 2010, 12:40 WIB
Liputan6.com, Palermo: Beraneka ragam cara seorang pemain merayakan gol yang dicetaknya ke gawang lawan. Ada yang berjoget, merangkak, bersalto, mengacungkan jari-jemari dan tangannya ke udara seakan ingin mengucapkan terima kasih kepada Yang Maha Kuasa. Ada pula yang mengekspresikannya dengan cara yang lain, semisal membuka kostumnya agar para penonton dapat melihat dan membaca tulisan yang tercantum dalam kaosnya.

Gaya yang terakhir seringkali dipertontonkan bomber Palermo, Edinson Cavani. Seusai mencetak gol, penyerang asal Uruguay yang baru berusia 22 tahun itu seringkali menyisipkan pesan religi pada kaos yang dipakainya. Tercatat di sepanjang musim ini, Cavani delapan kali mencetak gol di kompetisi Serie A. Sebagian besar yang dilakukan Cavani dalam selebrasinya, ya itu tadi, mencantumkan pesan religi.

Namun, dalam pertandingan sisa di musim ini, hal serupa tidak akan terulang kembali. Pasalnya, Federasi Sepakbola Italia (FIGC) telah membuat keputusan yang intinya melarang seorang pemain merayakan golnya dengan mencantumkan slogan yang mengandung pesan religi dalam kaos yang dipakainya.

Putusan yang membuat Cavani kecewa. “Saya kecewa dengan keputusan tersebut. Sebab, saya harus mencari cara lain untuk mengekspresikan rasa terima kasih saya kepada Tuhan,” tutur Cavani kepada Sky Sports 24.

Karenanya, menarik untuk menantikan gaya atau style selebrasi macam apakah yang akan ditunjukkan Cavani ketika Palermo berkunjung ke Olimpico Stadium, markasnya AS Roma dalam partai pembuka giornata ke-24 yang rencananya berlangsung Sabtu (13/2) sore waktu setempat.(MEG/Goal)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya