Liputan6.com, Jakarta Pertumbuhan industri dalam dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) masih terjaga dengan baik.
Sejumlah sektor industri mengalami pertumbuhan di tengah gejolak perekonomian global yang juga berdampak pada ekonomi nasional.
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan, perkembangan industri menengah dan besar yang meliputi sektor industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika (ILMATE), industri kimia, tekstil, dan aneka (IKTA), serta sektor industri agro.
Baca Juga
Advertisement
Pada periode 2014-2016, kata Airlangga, di sektor ILMATE tumbuh sebanyak 633 unit baik baru maupun perluasan. Total nilai investasinya sebesar Rp 75,15 triliun dari PMA dan PMDN.
“Sedangkan, penyerapan tenaga kerja di sektor ini mencapai 86 ribu orang," ujar dia di Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (25/10/2016).
Di sektor IKTA, pertumbuhan industri pada periode 2015-2016 sebanyak 890 unit baik baru maupun perluasan. Sedangkan, total nilai investasinya sebesar Rp 235,50 triliun (PMA dan PMDN) dan penyerapan tenaga kerjanya sebanyak 378 ribu orang.
“Di sektor industri agro, periode 2014-2016, tumbuh sebanyak 66 unit baik baru maupun perluasan. Total nilai investasi sebesar Rp 72,41 triliun dari PMA dan PMDN. Sedangkan, penyerapan tenaga kerjanya sebanyak 22 ribu orang," kata dia.
Khusus investasi industri smelting, lanjut Airlangga, hingga saat ini jumlah investor telah mencapai 23 perusahaan dengan total nilai investasi sebesar US$ 12,2 miliar yang menjalankan sebanyak 25 proyek di 17 kabupaten/kota yang tersebar di sembilan provinsi.
"25 proyek tersebut meliputi smelting untuk sponge iron, pig iron, slab, katoda tembaga, alumina, feronikel, stainless steel slab, dan nickel pig iron," ungkap dia.
Di sisi lain, untuk sektor industri kecil dan menengah (IKM), Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah memfasilitasi pembinaan sebanyak 1.993 sentra IKM pada periode 2015-2016.
Sentra IKM tersebut meliputi sektor pangan, sandang, kimia dan bahan bangunan, kerajinan dan aneka, furnitur, serta sektor logam, mesin, elektronika, dan alat angkut.
Pada periode yang sama, juga telah dibina sebanyak 12.687 calon wirausaha baru. "Sedangkan, jumlah unit usaha IKM pada tahun 2015 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014 sebesar 4,70 persen menjadi sebanyak 3.688.522 unit," tandas dia.(Dny/Nrm)