Ahok Akan Rekrut Juru Parkir Liar untuk Bekerja di TransJakarta

Menurut Ahok, juru parkir yang disebut preman itu akan mendapat penghasilan dan jaminan yang lebih baik dari sebelumnya.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 25 Okt 2016, 12:45 WIB
Pengendara dibantu juru parkir melakukan transaksi parkir dengan parkir meter, kawasan jalan Sabang, Jakarta, Senin (6/10/2014) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan merekrut juru parkir liar yang selama ini menguasai jalanan Jakarta, menjadi juru parkir resmi.

Saat ini, kata Ahok, Pemprov segera mengambil alih parkir konvensional menjadi terminal parkir elektronik (TPE).

"Minimal mereka kerja selama ini ngurusin parkir, kan semua parkir mau kita ambil alih dengan pasang mesin dan terminal parkir elektronik itu," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (25/10/2016).

Selain itu, Ahok menyebut, juru parkir liar yang seringkali dianggap preman oleh masyarakat akan direkrut untuk bekerja di TransJakarta.

"Banyak yang tukang parkir kita rekrut masuk TransJakarta. Kalau enggak mereka enggak kerja dong. Kita akan rekrut tukang parkir di luar yang enggak resmi, yang masyarakat bilang preman," ucap Ahok.

Menurut Ahok, juru parkir itu akan mendapat penghasilan dan jaminan yang lebih baik dari sebelumnya. Mereka akan mendapat gaji UMP, jaminan kesehatan dan tenaga kerja, serta kesempatan lebih besar mendapatkan rusun.

"Kita pekerjakan dengan jaminan yang baik. Kalau kerja sama DKI, gaji UMP, BPJS dapat, anakmu bisa dapat KJP. Ada rusun bisa diutamakan, naik bus kagak bayar, ya untung. Terus nanti belanja bahan pokok, harga paling murah," tandas Ahok.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya