Liputan6.com, Cupertino - Pendapatan tahunan Apple ternyata terus merosot sejak 2001. Hal tersebut dikuak dari laporan fiskal kuartal keempat yang bakal diungkap Apple pada pekan ini.
Seperti dilaporkan Phone Arena dari The Wall Street Journal, Selasa (25/10/2016), Apple diprediksi mendulang pemasukan sebesar US$ 215,67 miliar (setara dengan Rp 2807 triliun) di tahun fiskal 2016.
Jika prediksi itu benar, pendapatan Apple telah merangkak turun dengan selisih US$ 18,05 miliar (Rp 234 triliun) dari pendapatan tahun lalu.
Apple mengalami penurunan pertama kali terjadi 2001. Kala itu, laporan penjualan perusahaan yang bermarkas di Cupertino ini hanya menyentuh angka US$ 5,36 miliar (Rp 69 triliun), di mana anjlok sebanyak 33 persen dari US$ 7,98 miliar (Rp 103 triliun).
Walau pendapatan Apple menurun, Wall Street Journal yakin bahwa pemasukan Apple akan meroket di tahun depan. Mengingat iPhone 7 dan 7 Plus yang baru saja dirilis pada tahun lalu mendapat respon positif dari pasar.
Baca Juga
Advertisement
Belum lagi, Apple juga akan memperkenalkan jajaran produk baru di lini laptop dan desktop-nya yang akan diadakan pekan ini.
Jauh sebelum iPhone 7 dan 7 Plus debut, penjualan iPad dan Mac Apple juga sempat dilaporkan menurun. Dalam laporan fiskal kuartal ketiganya, penjualan iPad menurun sebanyak 8,3 persen. Sementara penjualan Mac, baik itu MacBook dan perangkat komputer iMac, juga anjlok sebanyak 10,5 persen.
Margin perusahaan tersebut, kenyataannya tetap stabil. Diketahui, margin kotor Apple masih berkutat di angka 38 persen. Kestabilan ini tentu dikarenakan penjualan iPhone SE yang cukup mengesankan.
Untuk mengakali hal ini, Apple mengatakan bahwa mereka akan lebih fokus ke layanan lain yang mereka miliki.
Apple sebetulnya masih mendulang pemasukan dari 'lahan' lain, seperti App Store, Apple Music, iCloud, dan Apple Pay.
(Jek/Isk)