Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berupaya untuk menurunkan angka kemiskinan RI. Namun diakui pemerintah hal itu tidaklah mudah.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, butuh ekstra effort dari pemerintah dan mental masyarakat untuk bisa mewujudkan penurunan angka kemiskinan tersebut.
"Menurunkan kemiskinan itu memang susah, dari 15 ke 10 persen itu lebih mudah, karena semakin kecil angkanya itu semakin susah. Kemiskinan itu tidak bisa diambil rata semua orang," papar Bambang di Gedung DPR RI, Selasa (25/10/2016).
Baca Juga
Advertisement
Bambang mengungkapkan, ada beberapa kategori yang menjadi Pekerjaan Rumah (PR) pemerintah yaitu kelompok orang di bawah garis kemiskinan dan yang mendekati garis kemiskinan.
Saat ini angka kemiskinan di Indonesia masih berada di kisaran angka 10 persen. Meski masih ada kalangan masyarakat di bawah garis kemiskinan, namun jika dibandingkan negara lain, Indonesia termasuk yang paling sukses dalam menurunkan angka kemiskinan tersebut.
"Jadi kalau angka kemiskinan itu sudah di bawah 10 persen itu membutuhkan extra effort," tegas Bambang.
Untuk terus menurunkan angka kemiskinan itu, meski tidak bisa langsung drastis, Bambang mengaku ada satu program yang harus terus dijalankan oleh pemerintah, yaitu Program Keluarga Harapan (PKH).
Selama ini, PKH dinilai Bambang cukup signifikan dalam mengurangi angka kemiskinan, terutama di daerah. "Seperti PKH harus diperkuat karena itu fokus penyediaan akses kesehatan, pendidikan, sanitasi dan air bersih, itu syaratnya. Jadi infrastruktur sanitasi air bersih harus merata ke seluruh rumah tangga Indonesia," tutup Bambang.
Seperti diketahui, hasil panja yang dibentuk Badan Anggaran DPR RI menargetkan angka kemiskinan pada 2017 ada di angka 10,5 persen. (Yas/Gdn)