Pertamina Percepat Produksi BBM Standar Euro 5

Pembangunan kilang Balikpapan merupakan program Refinery Development Master Plan (RDMP) Refinery Unit (RU) V Balikpapan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Okt 2016, 17:28 WIB
Petugas lapangan memantau Area Crude Distilation Unit (CDU IV) di kawasan kilang RU V Balikpapan, Kalimantan, Kamis (14/05). Kapasitas RU V sebesar 260 MBSD dihasilkan dari Balikpapan 1 dan 2. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menargetkan pengerjaan fasilitas pengolahan minyak (kilang) Balikpapan ‎Kalimantan Timur lebih cepat 22 bulan. Dengan percepatan tersebut maka masyarakat bisa lebih cepat menikmati bahan bakar minyak (BBM) dengan standar Euro 5.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, pembangunan kilang Balikpapan merupakan program Refinery Development Master Plan (RDMP) Refinery Unit (RU) V Balikpapan.

RDMP Balikpapan dilakukan dua tahap, Pertamina mengerjakan tahap pertama dan kedua," kata Wianda, di Jakarta, Selasa (25/10/2016).

Kilang tersebut berkapasitas 360 ribu‎ barel per hari akan menghasilkan BBM jenis bensin sebanyak 135 ribu barel, 40 ribu barel per hari avtur dan 170 ribu barel per hari solar dan sekitar 763,2 metrik ton Elpiji.

Wianda melanjutkan,‎ dalam memproduksi bensin pada kilang tersebut, Pertamina meningkat kualitas dari standar Euro 2 menjadi Euro 5.

"Kami tidak produksi di level Euro 4 lagi tapi kami tingkatkan langsung ke Euro 5. Jadi kami tidak berbicara lagi soal Euro 4 tapi kami bicara Euro 5," tutur Wianda.

Proyek RDMP RU V Balikpapan digarap 22 bulan lebih cepat. Saat ini proses pembangunannya memasuki tahapan desain dasar (Basic Enginering Desain/BED) dan Front End Engineering Design (FEED) sekaligus site preparation secara bersamaan.

Setelah itu proses pengadaan rencananya dilakukan bulan ini, kemudian disusul dengan kegiatan Enginering Procurement Construction (EPC), sehingga proyek RDMP RU V Balikpapan tahap pertama selesai 2019.

"Balikpapan kami targetkan 22 bulan lebih cepat dari proses normal. Ini akselerasi luar biasa dari Pertamina, semua proses dilakukan tim Pertamina," tutup Wianda. (Pew/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya