Tak Lagi Populer, Pokemon Go Raup Untung Rp 7 Triliun

Meski pamor Pokemon Go sudah turun, bukan berarti gim augmented reality (AR) buatan Niantic Labs ini tak mendatangkan keuntungan lagi.

oleh Yuslianson diperbarui 26 Okt 2016, 17:56 WIB
Berikut sejarah lahirnya karakter fiksi Pokemon (Liputan6.com/Deisy)

Liputan6.com, Jakarta - Meski pamor Pokemon Go sudah merosot, bukan berarti gim augmented reality (AR) buatan Niantic Labs ini tak mendatangkan keuntungan lagi.

Setelah tiga bulan diluncurkan secara resmi, informasi resmi yang dikutip dari App Annie, Rabu (26/10/2016), melaporkan Pokemon Go sudah meraup untung sebesar US$ 600 juta atau setara Rp 7 triliun.

Pertumbuhannya kini memang tak setinggi minggu-minggu pertama gim ini dirilis, tapi Pokemon Go masih menjadi gim mobile tersukses sepanjang sejarah.

Bahkan laporan App Annie mengungkap Niantic Labs mampu meraup keuntungan sebesar Rp 7 triliun hanya dalam waktu tiga bulan (periode Juli-September).

Artinya, Pokemon Go merupakan gim mobile dengan penjualan tercepat hingga saat ini. Pencapaian angka tersebut cukup menakjubkan, mengingat Candy Crush Saga saja butuh lebih dari 200 hari untuk mencapainya.

Gim lain seperti Puzzle & Dragons butuh waktu 400 hari, sementara Clash of Clans butuh waktu lebih dari 500 hari.

Apa yang membuat Pokemon Go sangat mempesona hingga sampai saat ini? Kemampuannya untuk 'mengubah' seseorang yang jarang bermain gim mobile, sehingga akhirnya bermain gim Pokemon Go adalah salah satu alasan kenapa gim Niantic Labs ini masih banyak pemain setianya.

Apalagi saat ini Niantic Labs sedang sibut mempersiapkan diri untuk event pertama Pokemon Go. Event ini akan diadakan mulai dari 26 Oktober 2016 hingga sampai dengan 1 November 2016.

(Ysl/Cas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya