Liputan6.com, Jakarta Salat ternyata tak hanya ibadah wajib yang harus dilakukan umat muslim, tapi juga bisa menjadi alat skrining untuk mendeteksi stroke.
Seperti disampaikan dokter jaga neuro, Dr. Haznim Fadhli dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), gerakan-gerakan yang dilakukan dalam salat sangat berguna untuk mengetahui gejala stroke lebih cepat.
Advertisement
"Salat membantu kita mengingat gejala stroke dalam lima kali sehari," ujarnya pada Health-Liputan6.com, Selasa (25/10/2016).
Gerakan salat seperti rukuk, sujud, bahkan pembacaan semua doa-doanya bisa membantu kita untuk mengetahui gejala-gejala stroke lebih awal sehingga memudahkan perawatan medis kedepannya.
"Kalau pas lagi melakukan gerakan salat, tiba-tiba tangan enggak bisa gerak atau pas lagi dzikir tiba-tiba ngomongnya enggak jelas, ini bisa saja tanda stroke," ujarnya.
Ia menyarankan, jika ini terjadi, lebih baik segera datang langsung ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) secepatnya. Karena semakin cepat penanganan stroke, maka kita dapat meminimalisir bahayanya.