Korban Banjir Bandung Diminta Waspadai Leptospirosis

Bakteri Leptospira masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit, kulit yang tidak utuh atau selaput mulut dan mata (mocusa).

oleh Arie Nugraha diperbarui 26 Okt 2016, 09:02 WIB
Derasnya arus membuat sejumlah kendaraan tak dapat diselamatkan. Begitupun seorang karyawan toko menjadi korban keganasan banjir Bandung.

Liputan6.com, Bandung - Korban banjir di empat lokasi Kota Bandung, Jawa Barat, harus mewaspadai penyakit yang disebabkan oleh kencing tikus atau hewan lain (leptospirosis) akibat bakteri leptospira. Karena puncak kejadian terjangkit penyakit Leptospirosis terjadi pada saat musim hujan dan banjir.

Bakteri leptospira yang ada pada penyakit ini, masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit, kulit yang tidak utuh atau selaput mulut dan mata (mocusa).

Menurut dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Primal Sudjana, biasanya penyakit ini menjangkiti orang dengan pekerjaan tertentu. Misalnya, petugas pembersih got dan gorong-gorong, tempat tikus menyebarkan bakterinya saat mengeluarkan urine.

"Gejalanya pertama-tama biasanya itu ada demam kemudian di tempat yang diduga tempat masuknya si kuman leptospira itu terjadi pembengkakan kemerahan. Kemudian ada tanda-tanda yang cukup khas yaitu nyeri di betis. Nah kenapa nyeri di betis, karena seringnya itu masuknya dari kaki," ujar Primal Sudjana di RS Hasan Sadikin, Jalan Pasteur, Bandung, Selasa, 25 Oktober 2016.

Dokter spesialis penyakit dalam RS Hasan Sadikin Bandung, Primal Sudjana mengatakan, apabila seluruh gejala itu tidak segera ditangani dengan mengonsumsi obat yang mengandung antibiotik, maka akan menyerang organ liver.

Selain itu, juga akan menyebabkan gagal hati, sehingga tubuh orang yang terjangkiti berwarna kuning dan tidak sadarkan diri. Tidak hanya itu, bakteri dapat pula menyerang ginjal dan berakibat gagal ginjal.

Dia menjelaskan bukan hanya organ liver dan ginjal yang akan terganggu akibat bakteri penyakit itu, karena organ paru-paru juga dapat mengalami peradangan yang berakibat batuk berdarah.

"Akibat gejala-gejala tersebut maka kondisi si pasien yang terjangkit memburuk, sehingga mengakibatkan kematian," kata Primal.

Jika pasien sudah mengalami gagal ginjal dan gejala akut lainnya, maka harus segera melakukan tindakan medis seperti pencucian darah. Namun, apabila terjadinya peradangan di paru-paru maka harus diberikan alat bantuan pernapasan (ventilator). Tetapi semua tindakan medis itu hanya bersifat bantuan, karena pada umumnya pasien yang sudah mengalami komplikasi tersebut meninggal dunia.

Sementara untuk terhindar dari penyakit leptospirosis, disarankan setiap orang yang berada di kawasan banjir agar melindungi diri, terutama bagian kaki dengan memakai sepatu bot.

Perlindungan tubuh yang baik saat kejadian banjir berguna untuk melindungi tubuh agar tidak terluka saat terbentur benda keras. Karena benturan benda keras tersebut bisa membuat luka di tubuh.

"Misalkan kayu yang keras membentur kita maka segala jenis kotoran yang ada termasuk bakteri leptospira kemungkinan besar akan masuk ke tubuh," dia menjelaskan.

Ia pun mengimbau, seluruh warga korban banjir di Kota Bandung , segera membersihkan lokasi tempat tinggalnya, terutama genangan-genangan sisa banjir yang dapat pula menyebarkan penyakit kencing tikus tersebut. Apabila terdapat warga yang mengalami demam, maka segera dibawa ke tempat medis terdekat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya