Liputan6.com, Jakarta - Dihimpit kesulitan, kekurangan makan, dan hidup di tengah perang yang mengancam nyawa tak membuat rakyat Irak acuh pada sesama.
Hasil survei Charities Aid Foundation (CAF) justru menyebut Irak sebagai negara paling murah hati kepada orang asing yang membutuhkan.
Sebanyak 80 persen rakyat Irak dilaporkan tak ragu mengulurkan tangan, membantu siapapun yang sama sekali tak mereka kenal.
Bukan itu saja kejutan dalam survei yang dilakukan CAF tahun ini.
Untuk kali pertama, sejak penelitian dimulai 2010 lalu, lebih dari setengah responden dari 140 negara mengaku, mereka pernah menolong orang asing -- dan mayoritas orang-orang murah hati itu berada di negara yang justru dilanda perang atau sedang berusaha pulih dari bencana dahsyat.
Baca Juga
Advertisement
Meski menderita di tengah instabilitas dan kekerasan, sudah dua kali Irak menempati posisi paling atas dalam hal kemauan untuk menolong orang asing.
Libya, yang juga masih dilanda konflik, menempati urutan kedua soal kemurahan pada orang asing. Sementara, Somalia -- yang terjebak di tengah perang saudara selama 25 tahun, ada di posisi keempat.
"Menurut saya, pelajaran yang bisa dipetik adalah bahwa masyarakat sungguh tangguh. Bencana dalam skala besar justru cenderung mengaktifkan respons kemanusiaan secara kolektif," kata Adam Pickering, manajer kebijakan internasional di CAF, seperti dikutip dari Reuters.
Sementara, dalam hak memberikan sumbangan kemanusiaan, Myanmar menempati posisi puncak. Di negara yang belum lama lepas dari junta militer itu, 91 persen responden mengaku memberikan donasi selama bulan lalu.
Di Myanmar, lebih dari setengah penduduknya juga rela meluangkan waktunya untuk hal yang bersifat sosial, sementara 73 persen mengaku menolong orang asing.
Dalam semua parameter dermawan: membantu orang asing, jadi relawan, dan memberikan sumbangan, Myanmar di posisi teratas dalam World Giving Index 2016.
Negara Asia Tenggara juga mempertahankan posisinya dalam ranking teratas World Giving Index -- kombinasi parameter dari responden mengaku membantu orang asing, memberikan sumbangan uang, dan merelakan waktu secara sukarela untuk menjadi relawan.
Sebagai perbandingan, 63 persen rakyat Amerika Serikat -- yang ada di urutan dua dalam semua parameter dermawan -- menyumbangkan uangnya, sementar 73 persen mau membantu orang asing.
Disebutkan dalam hasil survei, Inggris adalah negeri paling murah hati di Eropa. Uni Emirat Arab paling dermawan di Timur Tengah, Kenya di Afrika, dan Guatemala di Amerika Latin.
Sementara China berada pada urutan terbawah.
World Giving Index didasarkan pada data survei global oleh perusahaan riset pasar Gallup, yang dilakukan di 140 negara. Riset dilakukan pada 1.000 orang di masing-masing negara. Bagaimana dengan Indonesia?
Berikut daftar 10 negara paling murah hati berdasarkan survei World Giving Index 2016:
1. Myanmar (70 persen)
2. Amerika Serikat (61 persen)
3. Australia (60 persen)
4. Selandia Baru (59 persen)
5. Sri Lanka (57 persen)
6. Kanada (56 persen)
7. Indonesia (56 persen)
8. Inggris (54 persen)
9. Irlandia (54 persen)
10. Uni Emirat Arab (53 persen)