Liputan6.com, Manado - Polemik hilangnya dokumen Tim Pencari Fakta (TPF) kasus pembunuhan aktivis Munir menjadi perhatian berbagai pihak. Sementara istri almarhum Munir, Suciwati terus menuai simpati dan didukung berbagai kalangan masyarakat sipil termasuk di Manado, Sulawesi Utara.
"Putusan Komisi Informasi yang memerintahkan pemerintah mengumumkan dokumen TPF Munir telah menjadi bola panas. Kami masyarakat sipil di Manado akan menyampaikan dukungan agar Presiden Joko Widodo membuka dokumen TPF Munir," ungkap Mohammad Abbas dari Jaringan Masyarakat Sipil Sulawesi Utara di Manado, Selasa 25 Oktober 2016.
Advertisement
Abbas menambahkan, pihaknya juga mendorong pemerintahan Jokowi untuk menyelesaikan kasus pembunuhan Munir.
"Berbagai kegiatan termasuk menggalang dukungan dari masyarakat Sulawesi Utara terus kami lakukan. Termasuk agenda dialog antara Ibu Suciwati dengan masyarakat di Manado," ujar Abbas.
Abbas menambahkan, sejumlah agenda Suciwati sudah disiapkan selama tiga hari di Manado antara lain pertemuan dengan kalangan jurnalis di Sekretariat AJI Manado, serta talkshow di sejumlah radio dan televisi di Manado.
"Selain itu juga ada dialog terbuka dengan masyarakat di Manado. Agenda selama tiga hari ini dimulai sejak Rabu hingga Jumat pekan ini," ujar Abbas yang juga merupakan jaringan Kontras di Sulawesi Utara.
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono angkat bicara soal dokumen hasil Tim Pencari Fakta (TPF) kasus pembunuhan Munir. Pihaknya juga masih mencari keberadaan dokumen itu. "Naskah laporan akhir TPF Munir saat ini sedang ditelusuri di mana keberadaannya," ujar mantan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/10/2016).
Untuk mencari dokumen itu, SBY mengumpulkan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) yang dinilai mengetahui perjalanan kinerja dan kasus ini. Termasuk para mantan tim TPF kasus pembunuhan Munir yakni Marsudhi Hanafi dan Rachland Nashidik.