Liputan6.com, Jakarta Hati siapa yang tak sedih kala tahu pasangan selingkuh? Meski dia sudah mengaku bersalah dan berjanji tak akan mengulangi lagi, namun ada ketakutan dia akan kembali selingkuh di masa depan. Lalu, apa kata pakar terkait hal ini?
Tidak selalu individu yang selingkuh akan melakukan hal itu lagi seperti dikatakan profesor psikolog dari California State University, Amerika Serikat, Kelly Campbell. Hal ini terkait dengan alasan di balik perselingkuhan yang pertama.
Advertisement
"Jika alasan selingkuh terkait dengan individu itu sendiri bukan mengenai hubungan, orang tersebut berisiko kembali berselingkuh. Beda halnya bila terkait hubungan, potensi berselingkuh lagi tidak begitu besar," kata Campbell, seperti mengutip laman Wall Street Journal pada Rabu (26/10/2016).
Lalu, potensi seseorang untuk selingkuh juga bisa dilihat dari hubungan orangtuanya. Bila salah satu dari orangtua pernah melakukan perselingkuhan, ada potensi anak akan melakukan hal yang sama. Ini diketahui lewat studi dari Texas Tech University of Nevada, Amerika Serikat.
Awalnya peneliti menanyakan kepada responden pernah selingkuh atau tidak. Sekitar 30 persen mengatakan menjawab pernah.
Lalu, 44 persen mahasiswa yang pernah berselingkuh memiliki orangtua yang juga melakukan hal tersebut. Peneliti memprediksi hal ini terjadi karena anak memandang perselingkuhan merupakan hal yang umum terjadi.