Liputan6.com, Pekanbaru - Festival kuliner makanan berbahan sagu memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Kegiatan di halaman Kantor Gubernur Riau pada Senin 25 Oktober 2016 ini menyajikan 369 macam makanan berbahan dasar sagu.
Mengangkat tema 'Sagu Riau Menyapa Dunia', pemecahan rekor ini langsung diserahkan oleh Senior Manajer MURI, Awan Raharjo kepada Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.
Penghargaan juga diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti yang diterima Wakil Bupati Said Hasyim, dan Asosiasi Jasa Boga Indonesia (APJI).
Awan menyebutkan, masakan berbahan sagu di Riau telah diperkaya dengan berbagai olahan dan beragam jenis. Kegiatan ini disebutkan juga memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang Kabupaten Buru, Provinsi Maluku dengan 308 jenis makanan berbahan sagu.
"MURI pada hari ini mencatat suatu karya yang luar biasa dalam kategori kuliner. Sagu yang umumnya biasa dikenal berada di Indonesia bagian timur ternyata berpotensi besar di Provinsi Riau," katanya.
Baca Juga
Advertisement
Dia menyebutkan, merupakan suatu kehormatan bagi MURI memberikan kesempatan dan menjadi saksi sekaligus mencatat perhelatan superlatif yang terjadi di Nusantara.
"Kami yakin semangat kebanggaan bangsa yang berkobar yang terjadipada hari ini tidak kalah oleh bangsa-bangsa lainya, dan pada hari ini telah ditunjukkan oleh warga masyarakat bangsa Indonesia di Riau yang kita banggakan bersama," kata Awan.
"Kali ini MURI baru saja mencatat 369 menu makanan berbahan dasar sagu. Ini kegiatan luar biasa dalam kategori kuliner berbahan dasar sagu," tegas Awan.
Awan menegaskan, kegiatan menciptakan 369 makanan berbahan sagu wajib dijaga dan dilestarikan. Dan Awan menyebut, Sagu Riau Menyapa Dunia merupakan kegiatan rekor dunia.
Awan menjelaskan, MURI merupakan lembaga yang mencatat kegiatan superlatif yang terjadi di Indonesia. Superlatif dimaksud, kegiatan yang terukur objeknya, baik kecil besarnya dan waktu tercepatnya, serta kejadian-kejadian unik sesuai kategori MURI.
Sementara Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, kegiatan Sagu Riau Menyapa Dunia merupakan upaya memperkenalkan sagu serta untuk mewujudkan kemandirian pangan daerah.
"Provinsi Riau tetap berkomitmen pada program pariwisata berbasis budaya,dan sagu adalah pendukungnya" kata pria yang akrab disapa Andi Rachman ini.
Andi menjelaskan, sektor pariwisata sangat erat kaitannya dengan kuliner, bidang ekonomi kreatif, penginapan dan transportasi.
"Sagu merupakan bagian dari kuliner. Kalau ikan Patin, ikan Baung dan lempuk durian, semua tamu yang pernah datang ke Riau pasti sudah kenal. Jadi saat ini kita memperkenalkan sagu agar lebih dikenal dan dapat mendorong sektor ekonomi kreatif masyarakat Riau," kata Nadi.
Kegiatan ini sendiri diprakasai Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Badan Ketahanan Pangan, Badan Penelitian dan Pengembangan.
Kegiatan juga bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten KepulauanMeranti dan Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI).
369 makanan berbahan sagu teridir dari ragam mie, olahan kue, cendol beragam tampilan dan makanan ringan lainnya.
Di Riau, sagu merupakan tanaman utama yang dikembangkan masyarakat Kepuluan Meranti. Masyarakat di sana menjadikan sagu sebagai makanan pokok dan sebagai mata pencaharian.