Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III holding belum bisa memberikan keterangan lebih terkait rencana penutupan pabrik gula (PG). Sebagaimana diketahui, pemerintah menyatakan akan menutup beberapa PG karena dinilai sudah tidak optimal.
Direktur Human Capital Management dan Umum PTPN III holding Seger Budiarjo mengatakan, rencana penutupan pabrik tersebut masih sebatas kajian.
"Itu masih kajian, belum final. Intinya lahan makin berkurang terutama dari rakyat memang pasokan berkurang makanya ada ini," kata dia usai penandatangan nota kesepahaman pemanfaatan lahan hutan untuk budidaya tebu, di Kantor Perum Perhutani Jakarta, Rabu (26/10/2016).
Baca Juga
Advertisement
Dia menerangkan, saat ini terdapat 48 PG. Dengan 48 PG tersebut dikelola oleh beberapa BUMN yaitu PTPN, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Dia bilang, saat ini pemerintah masih mengkaji jumlah PG yang bakal ditutup.
"Jumlah pabrik gula itu ada 48 termasuk RNI, berapa pabrik ideal masih dikaji, ini kan ada tambahan lahan masih dikaji lagi," jelas dia.
Sebelumnya, Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Abdul Rochim mengatakan, rencana penutupan pabrik telah menjadi pembahasan bersama. Namun, penutupan itu merupakan kewenangan dari Kementerian BUMN.
"Itu dengan Kementerian BUMN yang tahu persis," kata dia kepada Liputan6.com.
Dia bilang, dari kajian yang ada memang harus ada beberapa pabrik gula yang ditutup dan ada yang dipertahankan.
"Kita hitung-hitungan dalam beberapa kajian ada yang ditutup dan ada yang ditingkatkan. Sehingga dengan luas lahan yang tetap ini bisa disuplai dari situ," ujar dia.