Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Aceh Irjen Rio S Djambak meminta seluruh Kapolres dan jajaran Polda Aceh untuk mencermati hasil evaluasi keamanan Pilkada 2012 lalu. Pada ajang itu telah terjadi berbagai kerusuhan sosial hingga merenggut 14 orang tewas.
Rio menambahkan, dampak sosial kerusuhan Pilkada 2012 lalu di antaranya perusakan kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP), pembakaran kantor timses, pelemparan granat ke posko pasangan calon, kampanye hitam disertai isu-isu sara, praktek money politics, maupun intimidasi terhadap penyelenggara dan peserta Pilkada.
Selain itu, pada Pilkada lalu juga terjadi berbagai kecurangan. Rio berharap hal itu tidak terjadi lagi pada Pilkada serentak 2017 nanti.
"Pengamanan terhadap kotak suara yang dilakukan personel Polri harus terlaksana dengan lebih baik lagi," ujar Rio saat menggelar apel pasukan pengamanan jelang pilkad di Banda Aceh, Rabu (26/10/2016).
Kepolisian kini melakukan sejumlah langkah preventif guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Personel Babin kamtibmas juga dikerahkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak melakukan tindakan yang dapat memprovokasi masyarakat lainnya.
"Khususnya kepada para kasatwil jajaran agar dapat mencermati hasil evaluasi Pilkada 2012. Sehingga segala kelemahan dan kekurangan pada pengamanan pilkada sebelumnya dapat diperbaiki," tambah Rio.
Di Aceh, kata Kapolda, terdapat delapan daerah rawan yang sudah terpetakan. Tingkat kerawanan yang dimaksud seperti money politics, perampasan atau menguasai kotak suara dan lainnya.
Advertisement