Belajar Servis Mobil dengan Bengkel Virtual

Bengkel virtual ini merupakan produk Labtech yang telah dieskpor ke berbagai negara di dunia.

oleh Muhammad Sufyan Abdurrahman diperbarui 27 Okt 2016, 07:11 WIB
Bengkel virtual berbasis VR yang dikembangkan Labtech International

Liputan6.com, Bandung - Perkembangan teknologi Virtual Reality (VR) makin membuat para pengembang dapat berinovasi, termasuk di bidang pendidikan vokasional.

Salah satunya adalah bengkel virtual berbasis VR yang dikembangkan Labtech International, perusahaan nasional yang memproduksi trainer pendidikan di bidang teknologi informasi, elektronik dan otomasi, otomotif, dan lainnya.

Jurnalis Jh, senior engineer di SWD Departement, Labtech International Ltd mengatakan, kegiatan praktikum dan workshop biasanya membutuhkan peralatan bengkel saat praktikum. Namun kini hal itu dapat dilakukan secara virtual.

"Bengkel virtual dirancang menjadi tempat pelajar untuk memelajari kerusakan mobil dan memperbaikinya cukup menggunakan tools dan perhitungan dalam bentuk simulasi. Targetnya, pelajar memahami beberapa bentuk kesalahan pada komponen otomotif, mencoba berbagai alternatif perbaikan, dan melihat hasilnya dalam sistem terkomputerisasi," kata Jurnalis kepada tim Tekno Liputan6.com, akhir pekan lalu.

Bengkel virtual berbasis VR yang dikembangkan Labtech International

Menurut Jurnalis, simulasi tersebut mempertunjukkan gejala kesalahan dan kerusakan yang biasa terjadi di dunia otomotif berdasarkan riset tim ahli. Setelah itu, siswa bisa mencoba satu per satu kemungkinan dan peralatan yang dipakai.

Untuk mengetahui hasilnya, ada sistem pengecekan terkomputerisasi, juga dalam bentuk simulasi, sehingga sekolah dan siswa bisa memperoleh pembelajaran dengan lebih mutakhir.

Desain dan model seluruh alat praktikum yang telah diproduksi sejak 1990 ini dirancang dalam format tiga dimensi, lalu dibuatkan animasi simulasinya, sesuai tujuan pemelajaran yang ingin dicapai sebuah sistem pendidikan.

"Dalam sistem 21st century learning, pemanfataan berbagai teknologi dalam pelajaran sangat dibutuhkan. Selain memberikan pengalaman berbeda, pemanfaatan teknologi akan lebih efisien dan efektif mengingat tidak dibutuhkan biaya perawatan mahal dan dapat dipakai berulang-ulang," tutur Jurnalis.

Manfaat lainnya, ujar Jurnalis, bengkel virtual jelas akan sangat mengurangi kebutuhan bahan habis pakai praktikum sungguhan.

Sekadar informasi, bengkel virtual ini merupakan pengembangan berbagai produk Labtech yang telah dieskpor ke berbagai negara di dunia. Sedari awal, perusahaan ini fokus membuat perangkat dan peralatan penunjang praktikum, terutama di bidang pendidikan kejuruan.

(Msu/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya