Liputan6.com, Singapura - Teknologi otonomos atau kemudi otomatis di Singapura semakin berkembang. Tidak hanya untuk taksi, otonomos mulai didorong penggunaannya untuk bus kota.
Meskipun canggih, bus dengan teknologi otonomos tetap menyediakan pengemudi. Bus ini merupakan hasil konsorsium Nanyang Technological University (NTU) dan Transport Authority (LTA) selaku otoritas transportasi di Negeri Merlion itu.
Advertisement
Dikutip Channelnewsasia, bus single deck sepanjang 12 meter ini mampu mengangkut penumpang hingga 80 orang. Proses uji coba telah berlangsung dari NTU menuju CleanTech Park di Jurong, dan sebaliknya.
[bacajuga:Baca Juga](2634657 2555863 2555863)
Bus kota ini berjalan dengan tenaga listrik, di mana pengisian dapat dilakukan saat berhenti di halte maupun depot. NTU sendiri menjadi institusi pendidikan pertama yang telah menguji coba kendaraan listrik dengan kemudi otomatis sejak 2013.
Bus ini bisa berjalan tanpa kendali sopir memanfaatkan beragam peranti pendukung antara lain sensor, kamera, serta alat pelacak berbasis GPS.
"Upaya saat ini di seluruh dunia berfokus pada mobil. Jadi, bus otonom ini adalah yang pertama di Singapura yang bertujuan meningkatkan keselamatan di jalan, mengurangi kemacetan dan polusi, lalu tuntutan tenaga kerja yang semakin sulit," ucap Profesor Lam Khin Yong, Kepala Staf dan Wakil Presiden Penelitian NTU.