Liputan6.com, Jakarta Pabrikan komponen kendaraan, Bosch fokus mengembangkan wiper berjenis flat-blade sejak 1999. Saat ini lebih dari 90 persen mobil baru di Eropa menggunakan wiper jenis ini dibandingkan wiper konvensional dan hibrida.
Menurut Bosch, wiper flat-blade punya sapuan air yang lebih baik, meskipun dalam kondisi ekstrim. Kemampuan ini berkat pengaplikasian karet yang dirancang kuat sehingga mampu mengurangi gejala getas.
Saat mengunjungi pabrik wiper Bosch di Changsa, Tiongkok, Liputan6.com melihat serangkaian proses produksi dan pengujian karet penyapu air pada kaca mobil itu.
Menyoal pengetesan, Bosch menggunakan sejumlah parameter di antaranya uji sapu dan ketahanan karet wiper terhadap paparan suhu ekstrim.
Baca Juga
Advertisement
Pada uji sapu misalnya, pengujian wiper dilakukan pada ruangan yang diatur di suhu 18 sampai 28 derajat celcius.
"Tujuannya untuk melihat seberapa baik wiper menyapu air di atas permukaan kaca. Dengan skala penilaian 1 sampai 10, Bosch menjamin 92 persen wipernya memenuhi standar 8 atau lebih," kata David dari divisi teknisi Bosch.
Selain itu, Bosch juga mengetes wiper dengan membiarkannya beroperasi selama 5 menit 30 detik untuk menyapu kaca dalam kondisi basah dan beroperasi 30 detik pada kondisi kaca kering.
"Wiper dibiarkan bekerja selama empat minggu secara terus menerus atau 500 ribu siklus sapu yang mengondisikan pemakaian 2 tahun," imbuh dia.
Tak luput wiper juga dikondisikan terpapar lingkungan dengan suhu 70 derajat Celcius. Di sini Bosch ingin mengetahui kekuatan sambungan dari komponen.
Pengujian yang tak kalah penting, kata David adalah "mengetes kekuatan karet wiper, dengan tes ozon sebesar 2 ppm (part per million) pada suhu 25-28 derajat dengan kelembapan 60 persen selama 46 jam. Dengan kondisi ini terlihat seberapa parah gejala getas timbul pada karet wiper," ia menambahkan.