Liputan6.com, Jakarta - Ivan Trianto, ayah Tristan Alif Naufal terus bejuang agar putranya bergabung dengan salah satu klub Eropa. Salah satunya dengan mengupayakan izin tinggal di Benua Biru demi memenuhi aturan FIFA.
Belum lama ini, Tristan bertolak ke kota Madrid, Spanyol untuk bergabung dengan akademi Club Deportivo Leganes. Di sana, Tristan sempat tampil dalam laga eksebisi antarpemain-pemain akademi Leganes.
Baca Juga
Advertisement
Hampir dua pekan Tristan Alif dan ayahnya, Ivan, berada di Negeri Matador. Namun sejak 25 Oktober lalu, bocah yang dijuluki "Messi Indonesia" tersebut akhirnya memutuskan kembali ke Indonesia.
Menurut Ivan, regulasi FIFA tentang perekrutan pemain muda masih jadi kendala Tristan mewujudkan mimpinya bermain di luar negeri. Sebab sesuai artikel 19, disebutkan bahwa pemain di bawah 17 tahun harus didampingi keluarga. Artinya, orangtuanya juga harus menetap dan bekerja di negara yang sama.
Aturan ini juga menyisakan trauma bagi sejumlah klub di Spanyol. Sebab klub-klub sekelas Atletico Madrid, Real Madrid, dan Barcelona dijatuhi larangan transfer karena kasus perekrutan pemain di bawah umur.
"Kita sebenarnya telah berusaha mencari jalan aman bagi kedua pihak, baik Leganes maupun (Tristan) Alif sendiri. Nah kenapa Leganes? Karena klub tidak terlalu disorot FIFA seperti klub besar," kata Ivan Trianto saat menemani Tristan berkunjung ke kantor redaksi Liputan6.com, SCTV Tower, Rabu (26/10/2016)
Ivan menambahkan, bahwa Alif bertolak ke Spanyol atas undangan beasiswa dari Leganes. "Sayangnya kami kemarin menghadapi beberapa kendala," saat ditanya apakah Tristan bakal kembali ke Leganes.
"Klub sendiri tidak menyangka kalau efek pemberitaan Alif itu begitu besar. Jadi karena pemberitaan yang begitu besar, mereka kaget dan takut apa yang dialami tim-tim besar Spanyol juga menimpa mereka."
Ivan mengatakan bahwa masalah ini tidak membuat anaknya berkecil hati. Tristan masih bermimpi bisa bermain di klub Eropa demi membanggakan Indonesia di pentas sepak bola dunia.
"Semua tetap berjalan. Tristan harapan Indonesia. Target kami Tristan bisa kembali ke klub Eropa. Tapi saya belum tahu juga karena FIFA terus memantau," ucapnya.
Lebih lanjut, Ivan menceritakan bahwa Ajax Amsterdam sangat terkesima dengan bakat yang dimiliki oleh Tristan. Tristan juga terbentur masalah yang sama ketika hendak direkrut klub legendaris Belanda itu.
"Pelatih akademi Ajax bilang kalau Tristan merupakan pemain yang sangat bagus. Pelatih luar saja sampai terkagum, meski Tristan bukan pemain yang lahir di Brasil atau Argentina," ujar Ivan.