Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mendorong sektor swasta untuk terlibat dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Salah satu yang didorong adalah pembangunan pelabuhan.
Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi menuturkan saat ini indeks logistik Indonesia turun dari peringkat 53 menjadi peringkat 63. Ini menjadi introspeksi yang menjadi pekerjaan rumah dirinya.
Untuk itu, Budi Karya meminta akan membuka peluang ke swasta sebesar-besarnya dalam berpartisipasi dalam percepatan pembangunan infrastruktur transportasi laut.
"Pelabuhan ini merupakan entitas kunci satu mata rantai logistik di Indonesia, jadi memiliki fungsi penting dalam pendistribusian logistik," papar Budi Karya di Kantornya, Kamis (27/10/2016).
Baca Juga
Advertisement
Untuk mendukung hal itu, Budi Karya mengaku telah menyerahkan 22 pelabuhan ke BUMN. Dalam hal ini PT Pelindo I, II, III, dan IV untuk dikelola.
Demi mendukung pelabuhan-pelabuhan yang dikelola BUMN ini, Budi Karya meminta kepada swasta untuk lebih gencar membangun pelabuhan-pelabuhan pengumpan dan pengumpul.
Salah satu yang ia contohkan adalah pelabuhan Talang Duku di Jambi yang berada di muara Sungai Batang Hari. Di Pelabuhan Muaro Jambi tersebut saat ini dikembangkan oleh swasta, yaitu PT Wahyu Samudera Indah.
"Saya ingin swasta itu tetap mempertahankan konsep penghubung dan pengumpan, dukunglah pelabuhan hub yang kita kembangkan," kata Budi Karya.
Saat ini Kemenhub tengah mengembangkan lima pelabuhan hub di Indonesia untuk mengefisienkan arus logistik, yaitu Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Makassar dan Pelabuhan Bitung. (Yas/Ahm)