Liputan6.com, Bandung - Banjir yang menerjang beberapa wilayah di Kota Bandung pada Senin, 24 Oktober 2016 dan menyebabkan kerugian senilai Rp 16 miliar berpotensi kembali terulang. Bahkan, ancaman tersebut diprediksi bisa terwujud hingga akhir tahun ini.
Peneliti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung, Muhammad Iid, menyampaikan salah satu faktor terjadinya banjir adalah curah hujan yang cukup tinggi.
"Memang kejadian 24 Oktober kemarin tercatat di kami dari jam 11.50 WIB hingga 13.10 WIB. Kurang lebih 1 jam 20 menit. Itu cuaca tergolong ekstrem," kata Iid di Bandung, Kamis (27/10/2016).
Baca Juga
Advertisement
Ia mengatakan intensitas hujan kemungkinan meningkat pada November dan Desember ini. Meski begitu, faktor cuaca ekstrem bukan satu-satunya faktor penyebab banjir di Kota Kembang. Kondisi aliran sungai di sekitar Bandung juga berkontribusi terhadap terjadinya banjir.
"Kalau dinas terkait tidak memperhatikan saluran air dan membenahi tanggul-tanggul, bisa jadi kejadian serupa kembali terjadi. Jadi, tidak hanya faktor cuaca," ucap dia.
Iid mengimbau agar masyarakat tetap waspada. "Cuaca saat ini sudah mulai mengalami pergeseran biasanya musim hujan terjadi bulan Oktober dan kemarin September sudah mulai hujan. Selain itu, curah hujan di atas normal. Jadi untuk masyarakat kita minta waspada," tutur Iid.