Liputan6.com, Jambi - Perjuangan menyelamatkan 11 penambang yang terperangkap di tambang emas tradisional di Desa Sungai Macang, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi masih terus diupayakan.
Hingga Kamis pagi tadi, tim SAR belum juga berhasil menemukan satupun penambang yang terperangkap di tambang sedalam puluhan meter itu. Mereka masih berkutat dengan perjuangan mengeluarkan air dan lumpur dari dalam tambang yang debitnya naik lagi hari ini, sambil mencari cara lain agar dapat masuk ke dalam tambang.
Advertisement
"Kita lagi berusaha agar air di ruangan itu berkurang. Kita khawatir sumber mata air tidak hanya berasal dari sungai ini, tapi sungai lain juga masuk ke lokasi," jelas Bupati Merangin Al Haris, seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (27/10/2016).
Sejumlah peralatan tambahan untuk menyedot material lumpur dan air didatangkan sejak Rabu, 26 Oktober kemarin. Dengan harapan material lumpur dan air bisa cepat dikeluarkan.
"Kita sudah mengupayakan. Alhamdulillah alat sudah bertambah jadi 10 alat," jelas Kapolres Merangin AKBP Munggaran Kartayuga.
Sebanyak 11 penambang terperangkap di kedalaman antara 30 hingga 50 meter dalam tambang emas ilegal sejak Senin, 24 Oktober lalu. Akibat hujan deras yang terus mengguyur menyebabkan Sungai Macang meluap, hingga memicu longsor di lubang masuk tambang.