Aksi Jual Investor Asing Berkurang, IHSG Naik 17,15 Poin

Ada sebanyak 143 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau.

oleh Arthur Gideon diperbarui 27 Okt 2016, 16:19 WIB
Ada sebanyak 143 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu terus berada di zona hijau pada perdagangan Kamis pekan ini. Aksi jual investor asing menurun sehingga mampu membuat pergerakan IHSG menguat. 

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (27/10/2016), IHSG menguat 17,15 poin atau 0,32 persen ke level 5.416,83. Indeks saham LQ45 naik 0,52 persen ke level 927,52.

Ada sebanyak 143 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 166 saham melemah sehingga penahan penguatan indeks ke level yang lebih tinggi. Di luar itu, 96 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 426.870 kali dengan volume perdagangan 35,9 miliar dan transaksi harian Rp 8,8 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 56 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.024.

Secara sektoral. sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham keuangan naik 0,74 persen dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur mendaki 0,71 persen dan sektor saham aneka industri menguat 0,56 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan terbesar antara lain saham MSKY naik 25 persen ke level Rp 1.000 per saham, saham ARTI menanjak 14,55 persen ke level Rp 63 per saham, dan saham APIC naik 14,42 persen ke level Rp 238 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan yaitu saham BSSR melemah 9,96 persen ke level Rp 1.265 per saham, saham FMII merosot 9,90 persen ke level Rp 464 per saham, dan saham OKAS susut 9,84 persen ke level Rp 55 per saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Satrio Utomo menjelaskan, tekanan jual pada hari ini tidak sebesar perdagangan hari kemarin. Hal tersebut menjadi kekuatan bagi IHSG untuk bergerak positif.

"Hasil kinerja BBCA kemarin yang cukup bagus mampu menjadi energi bagi indeks," jelas dia. Sedangkan bursa regional bergerak melemah sehingga membuat penguatan IHSG tak terlalu besar. (Gdn/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya