Liputan6.com, Nusa Dua - Kesedihan tengah merundung Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno L.P Marsudi. Pasalnya, ayah kandung Menlu Retno, Moch Sidik meninggal dunia pada Kamis 27 Oktober.
Ketika kabar duka itu datang, Menlu Retno tengah berada di Nusa Dua, Bali, untuk memimpin pertemuan tingkat menteri negara-negara anggota IORA. Selama berada di Pulau Dewata, orang nomor satu di Kementerian Luar Negeri RI itu memang memiliki jadwal cukup padat.
Advertisement
Di sela-sela IORA, ia diagendakan melakukan setidaknya enam pertemuan bilateral, yaitu dengan India, Komoro, Bangladesh, Singapura, Uni Emirat Arab, dan Somalia. Namun seluruhnya batal dilaksanakan mengingat Menlu Retno harus bertolak dari Bali ke kediaman orangtuanya di Semarang.
Sebelum meninggalkan Bali, Retno yang sempat menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Belanda itu lebih dulu membuka pertemuan tingkat menteri negara-negara IORA di mana dalam forum tersebut ia mohon izin untuk meninggalkan acara.
Kepada wartawan ia mengumumkan, kepemimpinan pertemuan tersebut akan diambil alih wakil ketua IORA, yakni Afrika Selatan dan Australia. Menyikapi musibah yang menimpa Menlu Retno, sejumlah delegasi IORA pun menyampaikan ungkapan turut berbela sungkawa.
"Sangat disayangkan pertemuan bilateral batal karena peristiwa yang cukup tragis, yaitu ayah dari ibu menlu meninggal dunia. Duka cita mendalam bagi beliau sekeluarga. Ini sesuatu yang tidak bisa diprediksi, jadi semua orang mengerti," ujar Sekretaris Bidang Ekonomi di Kementerian Luar Negeri India, Amar Sinha.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop mengatakan, "Atas nama pemerintah dan rakyat Australia, kami menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya ayahanda Ibu Retno. Dan sekaligus saya ucapkan terima kasih karena telah menyambut kami dengan begitu ramah dan hangat."
Ungkapan turut berduka cita juga datang dari Menteri Luar Negeri Mauritius, Seetanah Lutchmeemaraidoo. "Sebelum bicara soal lain, pertama-tama saya ingin ucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas kepergian ayahanda Menlu Retno. Kita semua merasakan kesedihan mendalam," ujarnya.
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Menteri Luar Negeri Afrika Selatan, Nomaindiya Cathleen Mfeketo menyampaikan pula pernyataan serupa.
"Izinkan saya memulai dengan mewakili rakyat Afrika menyampaikan turut berbela sungkawa atas berpulangnya ayah dari Menlu Retno. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan, sementara yang bisa dilakukan saat ini hanyalah mengenang kenangan indah," ujar Mfeketo yang ditunjuk menjadi pemimpin sidang pertemuan tingkat menteri negara-negara IORA.