Demo Anti Pemerintah di Venezuela Ricuh

Ribuan pendukung kelompok oposisi turun ke jalan saat unjuk rasa anti-Presiden Nicolas Maduro di Caracas, Venezuela (26/10). Unjuk rasa bert

oleh Johan Fatzry diperbarui 27 Okt 2016, 17:38 WIB
20161027-Demo-Anti-Pemerintah-Venezuela-Reuters
Ribuan pendukung kelompok oposisi turun ke jalan saat unjuk rasa anti-Presiden Nicolas Maduro di Caracas, Venezuela (26/10). Unjuk rasa bert
Ribuan pendukung kelompok oposisi turun ke jalan saat unjuk rasa anti-Presiden Nicolas Maduro di Caracas, Venezuela (26/10). Unjuk rasa bertajuk "Ambil Alih Venezuela" ini menuntut adanya referendum untuk melengserkan Maduro. (REUTERS/Christian Veron)
Demonstran bentrok dengan petugas saat unjuk rasa anti-Presiden Nicolas Maduro di San Cristobal, Venezuela (26/10). Aksi unjuk rasa ini tak hanya berlangsung di Caracas, tetapi juga digelar serentak di lokasi lainnya. (REUTERS/Carlos Eduardo Ramirez)
Seorang demonstran dibawa petugas saat bentrok di San Cristobal, Venezuela (26/10). Unjuk rasa bertajuk "Ambil Alih Venezuela" ini menuntut adanya referendum untuk melengserkan Maduro. (REUTERS/Carlos Eduardo Ramirez)
Suasana bentrokan antara demonstran dan polisi antihuru-hara saat aksi unjuk rasa anti-Presiden Nicolas Maduro di San Cristobal, Venezuela, (26/10). (REUTERS/Carlos Eduardo Ramirez)
Ribuan pendukung kelompok oposisi turun ke jalan saat unjuk rasa di Caracas, Venezuela (26/10). Aksi unjuk rasa ini tak hanya berlangsung di Caracas, tetapi juga digelar serentak di lokasi lainnya. (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)
Demonstran saat bentrok dengan polisi antihuru-hara saat aksi unjuk rasa anti-Presiden Nicolas Maduro di San Cristobal, Venezuela, (26/10). Sekitar 120 orang terluka dan 147 demonstran lainnya ditangkap polisi. (REUTERS/Carlos Eduardo Ramirez)
Seorang demonstran berjalan di dekat ban yang dibakar saat aksi unjuk rasa anti-Presiden Nicolas Maduro di San Cristobal, Venezuela, (26/10). Sekitar 120 orang terluka dan 147 demonstran lainnya ditangkap polisi. (REUTERS/Carlos Eduardo Ramirez)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya