Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat telah memulai Gerakan Basmi Tikus (GBT). Dia bersama Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan warga lainnya mulai memburu tikus.
Usai membuka pencanangan, Djarot langsung menuju ke Pasar Kemayoran. Tempat itu dipilih Djarot untuk memburu tikus.
Advertisement
Setelah menggunakan masker, Djarot berniat bergabung dengan warga untuk memburu tikus. Namun, niat ikut turun tangan menangkap tikus diurungkan Djarot. Rasa geli membuat Djarot mundur.
"Aku jijik," ucap Djarot di Pasar Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis 27 Oktober 2016 malam.
Melihat reaksi Djarot, warga Kemayoran bernama Ahmadi dan petugas lain pun tertawa. Ahmadi lalu bersiap menangkap tikus dengan membawa pentungan. "Sudah siap ini, sudah bawa pentungan biar tikusnya pingsan," ujar Ahmadi.
Dengan sigap, Ahmadi terlihat masuk ke got dan lorong-lorong pasar. Tak sampai lima belas menit, karung yang disiapkannya sudah terisi hewan buruannya, tikus got sebesar kucing.
Kemudian tikus-tikus itu dimasukan ke dalam tong besar. Setelah itu, tong ditutup dan tikus-tikus dimusnahkan dengan metode pengasapan belerang.
"Jangan dibuang di tong sampah, nanti jadi sumber penyakit," ucap Djarot.
Saat menyerahkan karung berisi tikus ke petugas kecamatan, Ahmadi mengisi daftar dan mengisi nama dan berapa jumlah tikus yang dia tangkap. Ada empat tikus yang berhasil diburu Ahmadi. Sehingga dia mendapat uang sebesar Rp 80 ribu.
Menurut Djarot, uang yang dibayarkan kepada warga itu, berasal dari dana operasionalnya sebagai wakil gubernur.
Jika tikus-tikus itu sulit dibasmi, kata Djarot maka gerakan ini akan dilakukan di seluruh Jakarta dengan menggunakan dana bantuan dari swasta atau CSR.