Liputan6.com, Jakarta - Ajang Piala AFF 2016 kian dekat. Turnamen paling bergengsi di kawasan Asia Tenggara itu akan dihelat di Filipina dan Myanmar pada 19 November hingga 17 Desember 2016.
Delapan tim peserta: Indonesia, Myanmar, Filipina, Thailand, Singapura, Malaysia, Kamboja, dan Vietnam, saat ini sedang melakukan persiapan matang sebelum berlaga di Piala AFF. Menariknya, semua negara peserta sama-sama menggunakan kolaborasi pemain senior dan junior pada skuatnya.
Baca Juga
Advertisement
Fakta ini tentu jadi kesempatan emas bagi pemain muda untuk unjuk gigi. Nama-nama seperti Bambang Pamungkas, Safe Salli hingga bintang Thailand, Terasil Dangda merupakan deretan pemain muda yang tenar karena berlaga di Piala AFF.
Berikut ini, delapan pemain muda yang siap unjuk gigi di Piala AFF yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber. Mereka datang dari masing-masing negara peserta.
1. Aung Thu (Myanmar)
Aung Thu penyerang muda yang mampu menembus skuat utama Myanmar. Pemain berusia 20 tahun itu bahkan telah mencetak dua gol dari 11 caps bersama The White Eagles.
Kendati masih muda, prestasi Aung Thu bisa dibilang sangat menawan. Pasalnya, dia sempat membawa Myanmar U-19 juara turnamen Hassanal Bolkiah pada tahun 2014.
Selain itu, Aung juga berhasil menyabet gelar sebagai pemain muda terbaik di Piala AFF 2014. Di level klub, Aung baru saja sukses membawa klubnya, Yadanarbon juara Liga Myanmar.
Alhasil, penyerang yang hanya memiliki tinggi tubuh 165 cm itu mampu menyabet gelar pemain terbaik Myanmar 2016.
Advertisement
2. Luke Woodland (Filipina)
Luke merupakan pemain naturalisasi Filipina yang bisa bermain di posisi bek dan juga gelandang. Pemain 21 tahun itu saat ini tergabung bersama klub Inggris, Oldham Athletic.
Luke mengawali karier bersama klub Inggris, Bolton Wenderes saat usianya baru delapan tahun. Dia akhirnya baru bisa mendapatkan kontrak profesional bersama Bolton pada usia 17 tahun.
Sayangnya, kariernya tak bergitu cemerlang bersama Bolton hingga dia akhirnya dipinjamkan ke Oldham Athletic pada tahun 2015. Di Oldham performanya cukup menawan setelah mampu bermain dalam enam laga, dan mencetak debut ketika kalah 1-3 dari Barnsley.
Di level timnas, pada periode 2010 dan 2012, Luke adalah pemain timnas Inggris di level U-16, U-17 dan U-18. Dia total bermain sebanyak 11 laga untuk Timnas Inggris muda.
Baru pada Maret 2015, pemerintah Filipina menawarinya untuk memperkuat timnas senior Filipina. Sejauh ini dia telah bermain dalam tujuh caps dan belum mencetak satu gol pun untuk The Azkals.
3. Chanatip Songkrasin (Thailand)
Nama Chanatip sedang menjadi buah bibir di Thailand setelah membawa Muangthong United juara Liga Thailand 2016. Bermain di posisi gelandang tengah, pemuda 23 tahun ini merupakan otak serangan klub berjulukan Twin Qillins itu.
Pada musim 2016, Chanatip berhasil menjadi pemain Thailand dengan jumlah assist tertinggi di Liga. Dia sukses membuat 11 assist dan hanya tertinggal dua assist dari pemain asal Madagaskar, Jhon Baggio yang membuat 13 assist.
Di level Timnas, Chanatip merupakan pemain termuda Negeri Gajah Putih pada gelaran Piala AFF 2012. Pada turnamen itu, Chanatip banyak dimasukkan pelatih Winfried Schafer sebagai pemain pengganti.
Baru pada tahun 2013, Chanatip sukes mencetak gol pertamanya untuk Thailand ketika takluk 1-3 dari Kuwait di ajang Kualifikasi Piala ASia 2015. Kini Chanatip telah mencetak empat gol dari 31 caps.
Chanatip merupakan tipikal gelandang yang memiliki kecepatan dan juga tembakan yang sangat keras. Dia bahkan dijuluki Messi oleh para fans Thailand karena kecepatannya. Berkat kehebatannya ini, Chanatip sukses membawa Thailand menjadi juara Piala AFF 2014.
Advertisement
4. Matthew Davies (Malaysia)
Matthew merupakan pemain Malaysia yang lahir di Australia. Matthew memiliki keturunan Malaysia dari sang ibu. Menariknya, Davies barus memutuskan pindah ke Malaysia pada usia 20 tahun untuk mengembangkan karier sepak bolanya.
Davies merupakan pemain berposisi sebagai bek kanan. Dia juga sempat tampil ketika takluk 0-3 dari Indonesia di laga uji coba beberapa waktu lalu.
Pemain 21 tahun ini merupakan tipikal bek sayap modern. Itu dibuktikan ketika Davies tak hanya fokus dalam bertahan tapi juga bisa membantu serangan lewat umpan silangnya.
Berkat kemampuannya itu, Davies sempat mendapatkan gelar sebagai pemain muda terbaik Malaysia pada musim 2015-2016. (Bersambung)
(Yosef Deny Pamungkas)