Masih Percaya 4 Mitos Probiotik Ini?

Empat mitos tentang probiotik berikut ini wajib Anda ketahui lebih dalam.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 28 Okt 2016, 15:00 WIB
Kandungan gula alami dan protein yang terdapat dalam yoghurt dapat membuat tubuh lebih segar. Terlebih jika Anda mengkonsumsi yoghurt dingin. Selain itu, probiotik bakteri dalam yoghurt bermanfaat untuk sistem pencernaan. (huffingtonpost.com)

Liputan6.com, Jakarta Produk probiotik bisa menjadi pilihan cerdas bagi Anda menjalani pola hidup sehat. Jenis makanan dan minuman ini mengandung bakteri baik yang tak hanya meningkatkan kesehatan Anda, tapi juga bisa menurunkan berat badan dan disaat yang bersamaan membuat tubuh Anda terasa lebih segar dan bugar.

Bagi Anda yang ingin menjalani pola hidup sehat, mengonsumsi probiotik menjadi pilihan makanan dan minuman yang sehat. Bakteri baik dalam probiotik tak hanya dapat meningkatkan kesehatan, namun berperan untuk membantu menurunkan berat badan.

Namun tak semua individu memahami betul bagaimana memilih atau menggunakan produk probiotik dengan benar. Patricia Hibberd, profesor pediatri dan kepala kesehatan global di Rumah Sakit MassGeneral, Boston, menekankan agar setiap individu bisa memilih probiotik yang tepat untuk anak-anak dan orang dewasa, bahkan orang yang lebih tua.

"Orang-orang tidak memahami seluk-beluk yang berkaitan dengan probiotik atau organisme ini. Dan itu justru membingungkan pengguna," kata Hibberd.

Mengutip laman Live Science, ditulis Jumat (28/10/2016) berikut empat mitos tentang probiotik yang perlu diketahui, agar tak salah dalam penggunaannya.

1. Semua suplemen probiotik adalah sama

"Hal Ini benar-benar salah," Hibberd menekankan.

Secara teoritis, setiap suplemen probiotik tunggal yang tersedia di pasar dapat berbeda. Beberapa probiotik memiliki strain (tipe) organisme yang berbeda. Meski berasal dari spesies yang sama namun ada kemungkinan strainnya berbeda dan bisa memiliki efek yang berbeda untuk kesehatan. 

 


Probiotik sebagai pengganti obat

2. Probiotik untuk mengganti obat

Meskipun beberapa orang mungkin lebih memilih perawatan alami, probiotik memang memiliki hubungan dengan obat. Namun probiotik bukan pengganti obat.

"Saya tidak akan pernah menganjurkan berhenti minum obat dan beralih ke probiotik," kata Hibberd. Sebaliknya, orang harus menggunakan probiotik sebagai penambahan proses pengobatan yang sudah ada.

3. Yoghurt sumber probiotik yang baik

"Bukan berarti yoghurt selalu ada probiotik di dalamnya," kata Hibberd.

Semua yoghurt memang mengandung bakteri hidup seperti Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, namun beberapa produsen kadang menambahkan probiotik lain, seperti L. acidophilus, L. bulgaricus, L. rhamnosus dan L. casei.

4. Probiotik dapat membantu mencegah pilek

Meskipun ada beberapa data awal bahwa probiotik dapat membantu menangkal pilek dan ada uji berkualitas yang mendukung klaim ini, bukan berarti probiotik dapat menjadi obatnya.

"Bukti ini belum sepenuhnya benar," kata Hibberd. Para peneliti masih mencoba untuk mencari tahu persis bagaimana probiotik bekerja untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya