Liputan6.com, Jakarta Pria yang baru berpikir untuk menikah di umur 40 tahun bakal menghadapi banyak masalah. Secara psikologis pria 40 tahun dianggap memiliki kepribadian yang terbentuk dengan matang. Pengalaman hidup juga membuat pria 40 tahun lebih tenang dan mampu berpikir baik.
"Namun, untuk urusan kesehatan dan urusan seksual, pria 40 tahun mulai ada problem-problem. Ini yang harus dipikirkan pria yang baru mau menikah di umur yang sudah kepala 4," kata Hipnoterapis Klinis, Widya Saraswati.
Advertisement
Dari sisi fisik, lanjut Widya, pria 40 tahun mulai "menuai" hasil panen dari gaya hidup yang dia lakoni selama ini. Di umur-umur ini, pria 40 tahun mulai sakit-sakitan sehingga dapat memengaruhi seksualitas mereka.
"Kemudian berkaitan juga dengan kualitas spermatozoa. Pria 40 tahun mulai menghadapi masalah yang berkaitan dengan kualitas spermatozoanya," kata Widya saat dihubungi Health Liputan6.com pada Jumat (28/10/2016).
Inilah yang menyebabkan pria yang baru mau menikah di umur 40 tahun hanya akan merepotkan pasangannya. "Belum lagi karena 40 tahun ini terbiasa mengambil keputusan sendiri. Begitu ada wanita masuk ke dalam kehidupannya, akan menimbulkan masalah-masalah baru," kata Widya.
Omongan yang disampaikan Widya tersebut pernah dialami oleh kliennya. Beberapa tahun yang lalu, Widya memperkenalkan seorang wanita ke kliennya yang sudah hidup melajang terlalu lama. Kedua sejoli itu memutuskan untuk menikah. Tak lama setelah keduanya resmi menjadi suami-istri, satu per satu masalah bermunculan.
Meski sudah memiliki pendamping, pria ini tetap tidak mau mengganti ranjangnya ke ukuran yang lebih besar. Widya juga cerita, pria tersebut melarang sang istri untuk masuk dapur karena tidak mau dapur rumahnya kotor. Sang istri boleh masuk dapur asal untuk bikin jus saja.
"Pokoknya rumah tidak boleh kotor. Koleksi-koleksi yang dia punya juga tidak boleh disentuh. Istrinya bawa barang ke rumah, dia merasa terganggu. Akhirnya, keduanya stres," kata Widya.
Sang istri kemudian mencurahkan isi hatinya ke Widya. Widya menyarankan agar sang istri membeli tempat tidur baru dan menaruhnya di ruang yang kosong. "Enggak tahunya, barang yang sudah dibeli itu tergeletak begitu saja, tidak boleh disenggol sama sekali," kata Widya.
Kasus yang lain juga pernah terjadi pada klien Widya. Satu pria 40 tahun yang masih lajang, memutuskan untuk berpacaran. Namun, pria itu mulai merasa risih saat pasangannya mulai menuntut untuk diperlakukan selayaknya pacar. Diperhatikan, ditelepon, dan hal-hal lainnya yang ternyata membuat si pria merasa gerah.
"Ini masalah emosi. Ini masalah kebiasaan sehari-hari yang dilakukan pria 40 tahun itu. Selama ini mereka ngapain-ngapain sendiri, tidak ada yang mengintervensi hidupnya," kata Widya.
"Tidak mudah bagi pria 40 tahun untuk berbagi segala hal, karena memang sudah terlalu lama sendiri," kata Widya menambahkan.