Liputan6.com, Jakarta Komunitas Sepeda Tua (Kosti) bersiap menggelar petualangan bersepeda atau ngonthel menyusuri jalan bersejarah. Para penghobi sepeda lawas ini akan meng-onthel mulai dari Anyer hingga Panarukan.
Jalur Anyer-Panarukan dulu disebut Jalan Raya Pos. Jalan yang terbentang sepanjang utara Pulau Jawa ini, dibangun pada masa pemerintahan Gubernur-Jenderal Herman Willem Daendels.
Baca Juga
Advertisement
Karenanya, kegiatan yang digagas Kosti Sidoarjo dengan dukungan Kosti Pusat ini, bisa dibilang pula sebagai napak tilas jalur Daendels, karena akan melewati jalan-jalan yang terkenal di masa penjajahan Belanda.
Koordinator kegiatan Ari Bayashi dalam keterangannya menyebut, acara ini juga bakal membuat sejarah baru, yakni ngonthel terjauh dan terbanyak beregu dengan menggunakan sepeda tua atau onthel.
"Kegiatan ini akan melibatkan seluruh Kosti Korwil dari Anyer-Panarukan yang akan ditempuh dalam waktu 11 hari," kata Ari.
Menurut Ari, sebanyak 300 peserta ekspedisi Daendels ini, akan mengayuh sepeda tua dengan rute terjauh 1.000 kilometer. "Tim inti napak tilas ini sebenarnya berjumlah 20 orang dari Kosti Sidoarjo. Ratusan peserta lainnya berasal dari daerah-daerah yang dilewati," katanya.
Napak Tilas jalur Anyer-Panarukan dimulai Sabtu (29/10/2016) dengan mengambil tempat start di Mercu Suar Titik Nol Anyer.
Rute lengkapnya; Anyer-Serang-Balaraja-Tanggerang-DKI-Bekasi-Karawang-Pemanukan-Indramayu-Ajibarang-Cirebon-Brebes-Tegal-Pemalang-Pekalongan-Kendal-Semarang-Demak-Kudus-Pati-Rembang-Lasem-Tuban-Paciran-Sedayu-Gresik-Surabaya-Pasuruan-Probolinggo-Kraksan-Besuki-Panarukan.
Seribu Kilometer
Sebelumnya, acara pelepasan anggota Kosti yang akan meng-onthel dari Banten hingga Situbondo, itu berlangsung di halaman GOR Gelora Delta, Sidoarjo, Minggu 23 Oktober 2016 lalu. Pelepasan dihadiri Ketua Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Formi) Hadi Sutjipto.
Lantaran kegiatan ini dikaitkan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan, seluruh peserta diharuskan menggunakankan busana tempo dulu sehingga terkesan seperti kembali nuansa masa lalu.
Sementara itu, Humas Kosti Pusat, Poetoet, mengakui ngonthel sejauh lebih dari seribu kilometer tidaklah mudah. Namun, dia yakin peserta dari Kosti Sidoarjo mampu melakukannya dengan baik berbekal semangat pantang menyerah.
"Melalui kegiatan bersepeda dari Anyer-Panarukan ini, kami ingin menunjukkan lagi bahwa semangat juang para pemuda saat itu sangat luar biasa," katanya.
Advertisement