Penambang Minyak Tradisional Ancam Usir Investor

Penambang minyak tradisional di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Bojonegoro, Jatim, mengancam bakal mengusir investor jika mereka menjual minyak mentah pada Pertamina. Penambang akan kembali miskin jika minyak mentah dijual ke Pertamina.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Feb 2010, 13:51 WIB
Liputan6.com, Bojonegoro: Penambang minyak tradisional di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengancam bakal mengusir investor jika mereka menjual minyak mentah pada Pertamina, Senin (15/2). Mereka tidak ingin kembali hidup susah dengan menyuling sendiri minyak mentah.

Menurut penambang, nasib mereka akan kembali memburuk jika minyak mentah dijual ke Pertamina. Sebab tenaga mereka dibayar murah, yakni hanya dihargai ongkos angkut sekitar Rp 90 ribu per drum. Sedangkan jika menyuling sendiri minyak mentah dapat memperoleh Rp 2.850 per liter.

Investor yang terlibat dalam penambangan ladang minyak sumur tua peninggalan Belanda antara lain PT PEL, PT Tripical, PT Tri Bangun Energi, dan PT Phoenix.

Para penambang berharap ada campur tangan dari pemerintah mengingat polemik antara penambang minyak tradisional dan Pertamina tidak pernah selesai. Mereka juga berharap adanya peningkatan taraf perekonomian warga desa yang rata-rata masih berada di garis kemiskinan dengan legalitas yang dilindungi pemerintah daerah setempat.(YNI/YUS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya