Teror Meningkat, AS Panggil Pulang Keluarga Diplomat di Turki

AS keluarkan travel warning bagi keluarga staf konsulat di Istanbul menyusul meningkatnya ancaman dari kelompok teroris.

oleh Citra Dewi diperbarui 30 Okt 2016, 10:52 WIB
Istanbul, Turki (Reuters)

Liputan6.com, Istanbul - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah meminta seluruh anggota keluarga staf konsulat di Istanbul untuk meninggalkan Turki menyusul meningkatnya ancaman dari kelompok teroris.

"Departemen Luar Negeri membuat keputusan ini berdasarkan informasi keamanan yang menunjukkan kelompok-kelompok ekstremis meneruskan upaya agresifnya untuk menyerang warga AS di wilayah Istanbul di mana mereka tinggal atau sering datang," demikian keterangan dalam travel warning yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri AS pada 29 Oktober 2016.

Pada Senin 24 Oktober lalu, warga Amerika diminta menghindari bepergian ke Turki tenggara, terutama pusat kota di dekat perbatasan Suriah karena adanya serangan teroris baru-bari ini.

Dikutip dari CNN, Minggu (30/10/2016), kondisi Turki makin tidak stabil sejak tahun lalu karena terjadinya sejumlah serangan di dalam negeri dan keterlibatannya dalam perang di Suriah.

ISIS diduga menjadi dalang dalam serangan di Bandara Ataturk Istanbul pada Juni lalu yang menewaskan 44 orang, serta ledakan di sebuah pernikahan di Gaziantep pada Agustus yang menewaskan sedikitnya 54 orang.

Tentara Turki mencurigai Partai Pekerja Kurdistan (PKK) berada di balik serangan bom mobil di Turki tengara yang menewaskan sedikitnya 18 orang. Kelompok tersebut dituduh melakukan serangkaian pemboman yang menargetkan polisi dan tentara.

Pada Maret lalu, Pentagon meminta para anggota keluarga untuk meninggalkan pangkalan udara Incirlik di Turki tenggara karena adanya bahaya dari ISIS. Departemen Luar Negeri AS juga memerintahkan keluarga para staf konsulat di Adana untuk pergi dari Turki.

Departemen Luar Negeri tidak mengatakan berapa banyak anggota keluarga yang akan terdampak dari permintaan evakuasi yang dikeluarkan pada 29 Oktober kemarin. Peringatan itu menyebut, konsulat akan tetap buka dan perintah itu tak berlaku untuk pos-pos diplomatik di Turki.

Pos diplomatik AS di Turki pernah diserang beberapa kali. Pada Juli 2009, sejumlah pria bersenjata menembaki Konsulat AS di Istanbul. Sementara itu bulan Februari 2013, pembom bunuh diri menyerang Kedubes AS di Ankara.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya