200 Brimob Polda NTT Ditarik ke Jakarta Amankan Demo 4 November

Personel Brimob yang ke Jakarta merupakan perwakilan dari beberapa kompi di wilayah Kabupaten di NTT yang tidak menggelar Pilkada.

oleh Ola Keda diperbarui 30 Okt 2016, 21:56 WIB
Anggota Brimob. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Kupang - Sebanyak 200 personel satuan Brimob Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) ditarik ke Jakarta untuk ikut mengamankan unjuk rasa besar-besaran pada 4 November 2016 mendatang.

"Dalam pengamanan di DKI Jakarta pada tanggal 4 November mendatang diperkirakan (Polri) menerjunkan sebanyak 10 ribu personel kepolisian, didukung personel TNI, bahkan aksi demo tersebut sangat terkait dengan isu SARA yang sementara memanas dalam panggung politik Pilkada DKI Jakarta," ujar Kabid Humas Polda NTT AKBP Jules Abraham Abast kepada Liputan6.com, Minggu (30/10/2016).

Khusus pasukan Brimob Polda NTT, lanjut Abast, yang diberangkatkan ke Jakarta merupakan perwakilan personel dari beberapa kompi di wilayah Kabupaten di NTT yang tidak mendapatkan tugas pengamanan pilkada pada tiga daerah di NTT.

"Dua ratus yang kita kerahkan, semua Brimob yang dikirim akan melakukan pengamanan bersama personel kepolisian di Jakarta untuk mengamankan situasi demo besar-besaran yang dilakukan oleh FPI," ucap Abast.

Abast menambahkan, semua personie yang diterjunkan pada tanggal 4 November mendatang berdasarkan perintah Mabes Polri dengan maksud agar semua aktivitas demonstrasi dapat berjalan aman dan kondusif.

Dari Kalsel 100 Personel

Selain dari NTT, Polda Kalimantan Selatan juga mengirim sebanyak 100 personel Brimob ke Jakarta.

"Sebanyak 100 personel Brimobda atau satu satuan setingkat kompi sudah diberangkatkan, Sabtu, 29 Oktober malam," ujar Dansat Brimob Kalsel Kombes Puji Santosa di Banjarbaru dilansir dari Antara.

Menurut Puji, seluruh personel berasal dari unsur anti huru-hara yang akan bergabung di bawah kendali Kapolda Metro Jaya sebagai penanggung jawab.

Dia menjelaskan, personel dibekali beberapa peralatan pendukung seperti tameng dan tabung gas air mata untuk menghalau demonstran jika bertindak anarki pada unjuk rasa tersebut.

"Personel Brimobda berada di Bawah Kendali Operasi (BKO) Kapolda Metro Jaya dan penempatan mereka direncanakan di Simpang Harmoni Jakarta Pusat," ucap dia.

Dia menyebutkan, personel yang diturunkan mengantisipasi huru-hara dijadwalkan berada di Jakarta hingga tanggal 6 November 2016 mengantisipasi demo yang dilaksanakan 4 November.

"Batas waktu sementara mereka di Jakarta hingga tanggal 6 November 2016 tetapi melihat situasi karena jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka bisa lebih lama," Puji menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya