Liputan6.com, Jakarta - Belasan senjata api pistol dan senapan serta bahan dasar pembuat bom diserahkan ke pihak kepolisian. Barang dan bahan berbahaya tersebut didapatkan dari para pendukung ISIS dan sisa konflik Ambon 1999-2004.
Penyerahan dilakukan Sabtu 29 Oktober 2016, sekitar pukul 00.30 WIB, di ruang Kepala Satuan Intelijen Keamanan Polres Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Jalan Dr Latumeten. Penyerahan dipimpim langsung La Jumu TUANI, mantan Panglima Operasi Pusat Komando Jihad Maluku 1999-2002.
Advertisement
"Penyerahan senjata api rakitan, bahan peledak dan amunisi bertujuan untuk diamankan dan disterilisasi terlebih dahulu oleh pihak kepolisian sebelum penyerahan secara resmi pada aca Tabligh Akbar hari Minggu 30 Oktober 2016 di Mesjid Raya Al-Fatah, Ambon," kata Kapolres Ambon dan PP Lease, AKBP Harold Wilson Huwae, kepada Liputan6.com, Minggu 30 Oktober 2016.
Senjata-senjata itu berasal dari simpatisan ISIS yang memilih jalan bertobat. Sebagian lainnya dari sisa konflik SARA 1999 hingga 2004.
"Selanjutnya senjata api rakitan, bahan peledak dan amunisi tersebut langsung diamankan di gudang senjata Polres Ambon," kata Harold.
Adapun senjata api yang diserahkan tersebut adalah; 3 senjata laras pendek, 1 senapan, 10 TAPI tipe 38 milimeter, 3 plastik serbuk hitam pembuat bom, 2 mortir 8, 1555 Dinamit, 16 sinyal suar, 1553 amunisi tajam berbagai kaliber, 63 butir amunisi hampa.
"Sedangkan untuk senjata SS1 menurut saudara Jumu masih dalam kordinasi dengan pemilik. Namun sudah bisa diserahkan ke pihak Polrs Ambon," Harold menjelaskan.