9 Pesan Panglima TNI kepada Prajurit Jelang Pilkada Serentak 2017

Presiden sebagai panglima TNI telah memerintahkan TNI menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan menjaga persatuan RI.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 31 Okt 2016, 06:09 WIB
Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo membaca pointer pernyataan Panglima TNI di lapangan Kopassus grup 1, Serang, Banten, Minggu (30/10). Dalam pernyataannya, TNI tidak akan mentolerir gerakan yang ingin memecah belah bangsa. (Liputan6.com/Helmi Affandi)

Liputan6.com, Serang - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bertemu ribuan prajurit dari berbagai matra, Polri, dan juga masyarakat. Selain untuk menjaga hubungan erat TNI dengan rakyat, pertemuan ini juga dilakukan demi mewujudkan terselenggaranya Pilkada serentak 2017 yang aman dan damai.

Pertemuan ini dilakukan di Markas Komando Grup I Kopassus, Serang, Banten, Minggu 30 Oktober 2016. Acara ini juga dimeriahkan dengan konser musik bertajuk 'TNI adalah Rakyat, Rakyat adalah TNI', oleh penyanyi legendaris Iwan Fals.

Sebelum konser musik dimulai, Panglima TNI bersama Iwan Fals, Kapolda Banten, ribuan prajurit, dan masyarakat makan nasi bungkus bersama di lapangan Mako Grup I Kopassus, Serang. Selanjutnya, jenderal bintang empat itu ikut bernyanyi di panggung bersama rakyat.

Di sela-sela konser, Gatot menyampaikan pernyataannya jelang pelaksanaan Pilkada 2017 di hadapan ribuan masyarakat dan prajurit. Ada sembilan pesan Gatot.

Pertama, TNI selalu memegang teguh amanat Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Selalu setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta selalu membela ideologi negara, Pancasila.

Kedua, Presiden sebagai panglima tertinggi TNI telah memberikan amanat kepada TNI, pada HUT ke-70 TNI, 5 Oktober 2015, agar TNI meneguhkan jati diri sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional.

Ketiga, Presiden sebagai panglima TNI telah memerintahkan TNI menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan menjaga persatuan RI.

Keempat, sebagai tentara nasional, TNI tidak boleh tersekat-sekat dalam kotak suku, agama, dan golongan. TNI adalah satu, yakni tentara nasional yang bisa berdiri tegak di atas semua golongan, mengatasi kepentingan pribadi dan kelompok, yang mempersatukan ras, suku, dan agama dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan.

"Kelima, Presiden memerintahkan agar TNI terus menjaga ke-Bhinekatunggalikaan. Karena hanya dengan itu, Indonesia bisa menjadi bangsa majemuk, yang kuat, dan solid," kata Gatot.

Keenam, Gatot juga menekankan bahwa TNI harus berada dalam garda terdepan dalam mengelola dan menjaga Bhineka Tunggal Ika.

Ketujuh, sebagai alat negara, TNI tidak akan mentolerir gerakan-gerakan yang ingin memecah belah bangsa, mengadu domba bangsa dengan provokasi dan politisasi SARA.

Kedelapan, TNI akan menjadi garda terdepan untuk menghadapi setiap kekuatan yang ingin mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.

Kesembilan, prajurit TNI di mana pun bertugas agar selalu menegakkan kesatuan komando dan jangan ragu bertindak menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.

"Para Panglima dan komandan, titip prajuritmu. Mereka adalah anak-anakku. Pimpin mereka dengan segenap hati dan pikiranmu," kata Gatot.

"Semoga Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT membimbing, melindungi dan memberi mukjizat setiap langkah pengabdian terbaik kita untuk NKRI yang sangat kita cintai. Selamat bertugas dan berjuang. Komando!" tandas Gatot.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya