Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono berpidato politik di Djakarta Teater pada Minggu kemarin. Dalam kesempatan tersebut, Agus menyampaikan 10 program unggulan kepada masyarakat.
Agus menyampaikan sendiri 10 program itu. Mengenakan jas hitam dengan kemeja putih, Agus tampak percaya diri memaparkan segala hal yang akan dilakukan selama memimpin Jakarta nantinya.
Advertisement
Yang pertama adalah program bantuan langsung kepada masyarakat miskin dan kurang mampu.
"Program ini meliputi bantuan langsung untuk tingkatkan daya beli rakyat, bantuan langsung untuk balita dan lansia, dan penguatan jaring pengaman sosial yang lain," kata Agus di Djakarta Teater, Jakarta, Minggu, 30 Oktober 2016.
Kedua, pengurangan pengangguran dan penciptaan lapangan pekerjaan. Hal ini bisa terwujud dengan pelatihan kerja dan wirausaha, bantuan dana bergulir pengembangan koperasi UMKM, dan pengembangan ekonomi berbasis komunitas.
Ketiga, peningkatan pendidikan dan kesejahteraan guru. Program ini dapat terwujud dengan peningkatan Kartu Jakarta Pintar (KJP), beasiswa miskin, beasiswa prestasi, kesejahteraan guru, dan mendirikan SMA unggulan gratis untuk keluarga miskin.
Keempat, program peningkatan kesehatan. Program meliputi peningkatan besar Kartu Jakarta Sehat (KJS), pembebasan iuran BPJS layanan kategori kelas tiga, penambahan puskesmas dan posyandu termasuk rawat inap, penambahan mobil ambulans, serta pengadaan motor-motor ambulans agar bisa menembus kemacetan dan memasuki gang sempit.
"Program kelima adalah peningkatan pertumbuhan ekonomi, investasi, dan stabilisasi harga. Kemudian, program keenam adalah peningkatan pembangunan infrastruktur dan perumahan," tutur Agus.
Menjadikan Jakarta sebagai kota pintar, kreatif, dan ramah lingkungan merupakan program ketujuh. Kemudian, program untuk peningkatan keamanan dan kerukunan warga juga menjadi prioritas.
Program kesembilan Agus-Sylvi adalah penegakan hukum dan keadilan bagi semua. Terakhir adalah peningkatan kualitas pemerintahan dan birokrasi.
Menurut Agus, seluruh program ini dibuat atas dasar asumsi perkembangan anggaran lima tahun ke depan. Tentu dengan proyeksi ekonomi tanpa adanya krisis ekonomi. Agus juga akan berjuang agar semua anggaran dapat disetujui DPRD.
"Saya yakin, untuk rakyat dan Jakarta yang lebih baik, pihak eksekutif dan legislatif memiliki komitmen yang sama," pungkas Agus.
3 Hal Ubah Jakarta
Ambisi Agus tidak hanya ingin menang dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Gerakan yang diusung lima tahun ke depan dilaksanakan untuk mengubah Jakarta menjadi lebih baik.
Paling tidak, kata Agus, ada tiga hal yang bisa dilakukan seorang gubernur agar Jakarta berubah menjadi lebih baik. Pertama, gubernur harus memiliki visi, misi, dan kebijakan yang tepat dan tajam.
Kedua, gubernur mendatang harus bisa mengubah paradigma pembangunan Jakarta saat ini. Berubah dari penggusuran menjadi pembangunan bermartabat.
"Paradigma pembangunan Jakarta yang berlaku saat ini, menjadi paradigma Jakarta sebagai ruang kehidupan yang bermartabat. Di mana pembangunan dilaksanakan secara adil, berimbang dan inklusif," ujar Agus.
Ketiga, gubernur mendatang diharapkan menjalankan model kepemimpinan yang baru. Kepemimpinan yang tegas, berenergi tinggi, mau bekerja keras, adil, dan mengayomi.
Juga kepemimpinan yang melibatkan dan memberdayakan para pemimpin bawahannya, utamanya para wali kota yang juga memiliki peran yang penting.
"Jika rakyat memberikan mandat kepada saya, sebagai gubernur, saya akan menjalankan tiga hal tersebut," ucap Agus.
Arti Tegas
Menurut Agus, ketegasan sangat diperlukan untuk melawan segala hal negatif, termasuk korupsi. Namun, ketegasan bagi dia bukan kasar dan beringas. Kecepatan juga bukan berarti melanggar aturan dan undang-undang.
"Terhitung sejak mengikuti akademi militer saya pribadi pernah bertugas di dunia militer selama 20 tahun, karena itu saya sangat mengerti apa artinya tegas," ujar dia.
Pemimpin masa depan juga harus punya konsep dan solusi, bagaimana memajukan dan mengatasi masalah Jakarta. Sikap adil juga mutlak dimiliki pemimpin. Keadilan tidak hanya untuk golongan tertentu, pemimpin harus berpihak pada rakyat miskin, lebih peduli, bukan malah terpinggirkan.
"Sifat adil bagi pemimpin Jakarta juga harus tecermin dalam semangat dan kepekaannya untuk menghormati semua golongan dan semua etnis, serta menaungi dan mengayomi semua umat beragama," jelas dia.
Sebagai pemimpin, menurut Agus, juga harus taat aturan dan undang-undang. Bukan sebaliknya yang melanggar aturan, merusak sistem, apalagi menimbulkan kerugian negara.
Kedekatan pemimpin dengan rakyat juga sangat penting. Agus berpendapat, pemimpin harus mengayomi bukan berkata kasar yang dapat meninggalkan luka di hati rakyat. Padahal mereka berhak tinggal dan hidup dengan tenang.
"Jika saya ditakdirkan oleh Allah menjadi pemimpin Jakarta, saya akan tegas dan keras terhadap segala bentuk kejahatan. Saya akan tegas untuk menegakkan aturan yang berlaku di Jakarta, saya akan tegas untuk menolak sesuatu yang tidak adil dan sangat merugikan rakyat," kata dia.
"Saya akan tegas untuk memberantas berbagai penyimpangan, apalagi yang sangat merugikan negara," pungkas Agus.