Liputan6.com, Jakarta - Berbagai pernyataan bernada provokatif ditemukan di sejumlah media sosial jelang unjuk rasa 4 November 2016 mendatang. Unjuk rasa ini terkait dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat berkunjung ke Kepulauan Seribu.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (31/10/2016), Kapolri Jenderal Tito Karnavian usai acara kirab bendera peserta Sidang Umum Interpol Sedunia di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu pagi, meminta semua pihak yang akan melakukan unjuk rasa untuk menaati peraturan yang ada.
Advertisement
"Jangan sampai anarkis. Kemudian juga jangan juga mudah terprovokasi. Ini di media sosial kita lihat ada banyak hal-hal yang provokatif, bahkan ada yang mengajak untuk melakukan kekerasan," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Kapolri juga mengakui adanya penarikan pasukan Brimob dari luar daerah ke Jakarta. Namun Kapolri tidak merinci penarikan pasukan Brimob tersebut untuk pengamanan khusus unjuk rasa 4 November mendatang atau untuk keseluruhan rangkaian Pilkada DKI Jakarta 2017.
Pro-kontra muncul di masyarakat setelah 27 September lalu Ahok menyatakan tidak memaksa warga Kepulauan Seribu untuk memilih dirinya pada Pilkada 2017. Pernyataan itu disertai ucapannya yang mengutip surat Al Maidah ayat 51.