Jika Terpilih, Agus Yudhoyono Pangkas Dana Operasional Gubernur

Menurut Agus, jumlah dana operasional gubernur saat ini terlalu besar.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 31 Okt 2016, 09:28 WIB
Cagub DKI, Agus Yudhoyono menyampaikan pidato politik di Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Minggu (30/10). Agus menjanjikan perubahan Ibu Kota Jakarta bila terpilih menjadi gubernur. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono berencana memangkas 30 persen dana operasional gubernur jika dia terpilih menjadi DKI 1.

"Pengurangan dana operasional gubernur hingga 30 persen dari alokasi saat ini," kata Agus di Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Minggu, 30 Oktober 2016.

Menurut Agus, jumlah dana operasional gubernur saat ini terlalu besar. Sebenarnya, kata dia, dana itu masih bisa dipangkas dan dialihkan untuk program lainnya.

"Bisa kita turunkan karena saya nilai angkanya terlalu besar. Justru kita bisa alokasikan untuk program pro-rakyat lainnya," ujar Agus.

Rencana pemangkasan dana operasional gubernur itu adalah salah satu dari 10 program Agus jika dia terpilih jadi gubernur. Sementara program lainnya adalah akan membangun stadion. Sebab, saat ini Jakarta sudah tak lagi punya stadion. Stadion Lebak Bulus, kata dia, sudah rata dengan tanah, sementara Stadion BMW masih menjadi wacana.

Agus mengaku ingin memajukan olahraga Jakarta dengan fasilitas yang menunjang. Sehingga stadion sangat diperlukan sebagai basis pelatihan para atlet.

"Olahraga itu kebanggaan. Dulu kita punya musuh bersama yaitu penjajah, sekarang alhamdulillah tidak punya," ujar Agus.

Tak disangka, ucapan Agus itu mengundang reaksi para pendukungnya. Mereka menganggap musuh bersama saat ini adalah Ahok.

"Ahok. Ahok musuhnya," teriak para pendukung Agus.

Agus hanya tersenyum dan diam mendengar keriuhan itu. Lalu dia melanjutkan pemaparannya. Bagi Agus, olahraga bisa menjadi sarana pemersatu bangsa. Sehingga peningkatan prestasi perlu ditingkatkan.

Peningkatan keamanan Kota Jakarta juga menjadi perhatian. Selain aparat, peran RT/RW juga sangat penting. Agus tidak habis pikir mengapa RT/RW saat ini justru terus dicurigai, bukan menjadi sumber informasi utama.

"Saya meyakini RT/RW adalah garda terdepan. RT/RW harus kita dukung dan berdayakan. Saya enggak habis pikir kalau RT/RW dicurigai setiap saat. Tidak masuk pikiran saya, justru RT/RW kita percayai untuk jadi mata dan telinga kita," ucap Agus.

Setiap RT, kata dia, wajib mengetahui siapa saja yang tinggal di wilayahnya. Tentu ini untuk menjaga agar tidak ada oknum pengedar narkoba, perakit bom, atau kejahatan lainnya di lingkungan itu.

Selain itu, kerukunan antarwarga harus diperkuat. Sehingga tak ada gesekan antar warga.

"Pemeliharaan toleransi dan kerukunan masyarakat, serta peningkatan sensitifitas terhadap isu SARA. Di masa depan kasus sara seperti Al-Maidah 51 yang melukai hati umat Islam harus dapat dicegah," tegas cagub nomor urut 1 itu.

Agus juga berkomitmen meningkatkan pelayanan publik. Pembangunan good gvernence dan birokrasi responsif harus dihadirkan.

"Pencegahan penyalahgunaan makna diskresi oleh pemimpin, penjagaan hubungan yang sehat dan produktif antara Gubernur dan DPRD, peningkatan gaji dan kesejahteraan jajaran pemerintahan secara adil, rasional dan sesuai kemampuan anggaran yang tersedia," Agus menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya