Liputan6.com, Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) dan sejumlah organisasi masyarakat akan menginap di depan Istana Merdeka usai demonstrasi pada 4 November 2016. Mereka menuntut polisi segera mengusut dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Ketua Umum FPI Muchin Alatas membenarkan hal tersebut. Namun, rencana menginap itu tergantung niat baik dan sikap Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyikapi kasus ini.
Advertisement
"Ya kita imbau, kaum muslimin yang dari Jakarta dan luar Jakarta agar bawa bekal. Bisa menginap, bisa tidak. Tergantung bagaimana goodwill Presiden. Kalau memang cukup, tidak menginap. Tapi kalau terpaksa, menginap ya. Semua dinamis tergantung sikon," ucap Alatas kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (31/10/2016).
Menurut dia, akan ada 100 ribu massa yang ikut berdemo. Itu pun, kata dia, perkiraan jumlah demonstran paling kecil.
"Total prediksi di atas 100 ribu. Itu angka pesimis," ujar Alatas.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebut akan ada 18 ribu personel gabungan untuk menjaga demonstrasi 4 November. Hal tersebut ia sampaikan, usai bertandang ke Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar, menuturkan dari 18 ribu itu, 2 ribu personel merupakan TNI. "Ya ada 18 ribu personel, 2 ribu itu dari teman-teman TNI," kata Boy di kantornya.