Kuku 5 Pengikut Dimas Kanjeng Menghitam saat Meninggal, Ada Apa?

Jika kematian 5 pengikut Dimas Kanjeng itu karena pembunuhan, baru makam digali untuk kepentingan autopsi.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 31 Okt 2016, 17:26 WIB
Kuasa hukum pimpinan Dimas Kanjeng Taat Pribadi menyebut kliennya tidak dipanggil secara bertahap. (Liputan6.com/Dhimas Prasaja)

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian akan menyelidiki lima pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang meninggal di Padepokan Dimas Kanjeng, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Penyelidikan akan dilakukan terkait temuan bahwa kelima pengikut Taat Pribadi yang sudah meninggal tersebut, memiliki ciri-ciri yang sama yakni kuku mereka hitam. Kelimanya meninggal dalam kurun waktu 2013-2016.

Rencananya, kepolisian akan menggali makam tersebut guna mencari penyebab kematian mereka. Namun, sebelum rencana itu dilaksanakan, polisi lebih dulu memeriksa riwayat kesehatan mereka.

"Ini kita akan dalami dulu, lima kuburan yang ada itu kita harus pastikan bahwa itu bagian dari pengikut. Kemudian apa sebabnya. Tentu kita dalami sampai kepada gali kubur. Tapi sebelum itu, didahului kegiatan penyelidikan untuk memastikan dulu," ujar Kabagpenum Polri, Kombes Martinus Sitompul, di kantornya, Jakarta, Senin (31/10/2016).

"Misalnya kalau dinyatakan meninggal karena sakit, kita lihat riwayatnya apakah ada catatan pemeriksaan dokter, pemeriksaan lab, dan didatakan dulu," lanjut dia.

Usai melihat data tersebut, kata Martinus, baru bisa disimpulkan, apakah kelima pengikut Dimas Kanjeng itu meninggal karena sakit atau pembunuhan. Jika dianggap pembunuhan, baru makam digali untuk kepentingan autopsi.

"Didatakan dulu, itu nanti sampai ke kesimpulan apakah ini korban pembunuhan atau tidak. Kalau korban pembunuhan baru lakukan gali kubur hingga autopsi," ujar Martinus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya