Kenapa Banyak Merek Smartphone Dibuat di Negara-Negara di Asia?

Apakah kamu menyadari, sejumlah merek smartphone kenamaan dibuat di negara-negara di Asia?

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 02 Nov 2016, 06:37 WIB
Sejumlah smartphone yang diproduksi di Tiongkok (Sumber: Android Pit)

Liputan6.com, Jakarta - Apakah kamu menyadari, sejumlah merek smartphone kenamaan dibuat di negara-negara di Asia? Nah, buat kamu yang penasaran alasannya kenapa, mungkin ulasan yang Tekno Liputan6.com kutip dari Android Pit, Rabu (2/11/2016) berikut ini bisa menjawab rasa penasaran kamu.

1. Upah Buruh Pabrik Relatif Lebih Rendah
Untuk membuat dan menjual sebuah produk, perusahaan tentu butuh uang. Nah, selain digunakan untuk proses produksi dan marketing, uang perusahaan juga "dibakar" untuk mengiklankan smartphone di pasaran.

Makin besar pasar yang dimasuki, makin banyak pula smartphone yang harus diproduksi dan dijual. Bayangkan misalnya, di pasaran ada 1,3 juta orang, produk yang dibuat pun harus bisa memenuhi permintaan 1,3 juta orang tersebut. Karena itu, perusahaan pasti memilih menurunkan biaya produksi guna mendapat hasil semaksimal mungkin.

Oleh sebab itu, pusat bisnis yang biaya upah buruhnya rendah, yakni negara-negara di Asia, dipilih. Misalnya, Tiongkok yang kini jadi produsen smartphone kenamaan dunia.

2. Strategi Harga
Android Pit melaporkan, selama ini Tiongkok cenderung menghasilkan smartphone kelas atas, dengan harga kelas menengah alias tak terlalu mahal. Kabarnya, hal ini merupakan strategi Tiongkok untuk mengambil alih pasar. Sebagai pembuktian, tengoklah smartphone Huawei Honor 8 yang kini kian tenar di dunia lantaran harganya yang kompetitif.

3. Manfaat Bagi Pasar Lokal
Tak jarang, hak cipta dan paten smartphone sering kali dilanggar di Asia. Perusahaan kemudian menghabiskan waktu untuk membayar kompensasi atau menghadirkan opsi lainnya. Opsi lain yang dimaksud, yakni perusahaan asing memberikan hak kekayaan intelektual mereka ke beberapa perusahaan di Asia. Dengan demikian, terjadilah persaingan sekaligus menutup celah pendatang baru yang mengancam tempat mereka di pasar.

Meski harga smartphone di Asia bisa ditekan, biasanya ketika masuk ke pasar barat, operator seluler yang diajak bekerja sama, menambah keuntungan dengan menaikkan harga, tentunya berdasarkan tarif data yang dihadirkan.

4. Asia jadi Masa Depan Smartphone?
Memang tak mudah untuk menjawab pertanyaan ini, tapi jika dipikir-pikir, kemungkinan itu masih ada. Setelah Tiongkok, kini India digadang-gadang berpotensi untuk jadi kompetitor terbesar.

Untuk diketahui, pasar India cukup besar dan memiliki perbedaan. Berdasarkan seorang analis lokal, India bisa menjadi "Tiongkok baru" untuk bisnis smartphone'.

(Tin/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya