Top 3: Bunga Langka yang Mekar 3.000 Tahun Sekali Muncul di Bali

Bentuknya menyerupai jamur dengan mahkota bunga berwarna putih bulat bertangkai halus berwarna keemasan.

oleh Dewi DiviantaDian KurniawanAjang Nurdin diperbarui 31 Okt 2016, 21:30 WIB
Bentuknya menyerupai jamur dengan mahkota bunga berwarna putih bulat bertangkai halus berwarna keemasan.

Liputan6.com, Jembrana - Selain penemuan bunga bangkai yang tumbuh di pekarangan rumah warga di Cirebon, dan pisang raksasa di Papua, kali ini giliran warga Jembrana, Bali dihebohkan dengan kemunculan bunga langka yang hanya tumbuh 3.000 tahun sekali.

Ukurannya yang sangat kecil membuat bentuknya tidak bisa dikenali secara kasat mata. Bentuknya menyerupai jamur dengan mahkota bunga berwarna putih bulat bertangkai halus berwarna keemasan.

Hingga malam ini berita penemuan bunga yang hanya tumbuh 3.000 tahun sekali paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, pada Senin (31/10/2016).

Kabar tentang mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang diperiksa Kejati Jawa Timur terkait dugaan korupsi PT Panca Wira Usaha (PWU) juga tak kalah populer.

Selain itu, rencana pendemo Ahok asal Batam yang akan menuju Jakarta lewat laut juga tak kalah diburu.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:

1. Setelah Jepang, Giliran Bunga 3.000 Tahun Mekar di Pulau Dewata

Udumbara, bunga yang diketahui mekar hanya 3.000 tahun sekali itu ternyata ditemukan di Jembrana, Bali. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Di pekarangan rumah Kadek Suardana (36), bunga langka itu tumbuh. Kehadirannya mendadak sontak membuat warga Lingkungan BB Agung, Kelurahan BB Agung, Kecamatan Negara, Jembrana, tiba-tiba heboh dengan temuan tersebut.

Awalnya, menurut Suardana, ia tidak mengetahui kalau bunga tersebut adalah bunga Udumbara. Ia baru tahu setelah mertuanya memberitahukan bahwa itu bunga langka.

"Saya yakin ini bunga Udumbara. Katanya bunga ini membawa berkah. Ini bukan jamur, buktinya banyak kejadian aneh yang saya rasakan setelah menemukan bunga ini," ujar dia.

Suardana mengaku bunga itu sudah didapatnya setahun yang lalu. Namun, bunga tersebut tumbuh subur dan tidak pernah layu.

Selengkapnya... 

2. Pemeriksaan Perdana sebagai Tersangka, Dahlan Iskan Tebar Senyum

Dahlan Iskan keluar dari mobil tahanan tanpa mengucapkan apapun. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Tersangka kasus dugaan korupsi PT Panca Wira Usaha (PWU), Dahlan Iskan, tiba di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur sekitar pukul 09.26 WIB. Dahlan keluar dari mobil tahanan dan bergegas menuju lantai 5 ruang pidana pidana khusus tanpa sempat mengucapkan apa pun. Ia hanya menebarkan senyum khasnya.

Plt Penkum Kejati Jatim, Romy Arizyanto, menuturkan pihaknya memeriksa karena Dahlan Iskan akan mencari sendiri penyelesaian hukumnya. 

Romy menegaskan kejaksaan juga mengagendakan pemeriksaan mantan Gubernur Jawa Timur Imam Utomo karena sebelumnya hanya diminta keterangan untuk tersangka WW. 

Selengkapnya... 

3. Pendemo Ahok Asal Batam Menuju Jakarta Lewat Laut

Massa dari ormas Islam berorasi menyampaikan kecaman terhadap Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota Jakarta, Jumat (14/10). Mereka berdemonstrasi terkait pernyataan Ahok yang dinilai menyinggung satu golongan masyarakat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Ketua Masjid Mardotillah Nagoya, Batam, sekaligus pengurus Front Pembela Islam (FPI) Batam, Surya Andi mengatakan sebagian rekannya sudah berangkat menuju Jakarta untuk mengikuti unjuk rasa menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 4 November 2016.

Menurut Surya, keikutsertaan rekan-rekannya merupakan bentuk perjuangan umat Muslim membela Alquran.

"Semoga demo nanti berlangsung lancar tidak ada-apa dan pemerintah cepat menanggapi keinginan umat Islam di Indonesia pada umumnya," ujar Surya.

Hal senada juga disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat. Menurut MUI, dugaan pelecehan agama yang ditujukan pada Ahok harus diatasi. Meski begitu, cara penyampaiannya harus disampaikan dengan baik.

"Silahkan saja bagi pengurus MUI kalau mau turun ke jalan, tapi jangan menggunakan atribut MUI Jabar. Silahkan turun ke jalan secara personal saja, tidak menggunakan atribut berbau MUI Jabar," tutur Rahmat.

Selengkapnya... 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya