Liputan6.com, Jakarta Berbicara tentang pengalaman emosional jatuh cinta, Anda mungkin akan merasa pusing, menghabiskan tenaga dan pikiran, dan dunia seakan hanya milik berdua. Namun, bagaimana dengan keadaan fisik Anda?
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari mydomaine.com, Rabu (3/11/2016), jatuh cinta dapat membuat seseorang lebih banyak makan. Bahkan beberapa waktu belakang, ditemukan bahwa jatuh cinta dapat membawa pengaruh positif terhadap kesehatan seseorang seumur hidup, baik mental maupun fisik.
Selain itu, terdapat beberapa fakta menarik dari penelitian yang dilakukan oleh Stanford University, European Journal of Preventive Cardiology, State University of New York di Oswego, dan State University of New York di Stony Brook. Ketika jatuh cinta, Anda benar-benar dapat mengurangi tingkat stres, rasa sakit, menyembuhkan sakit kepala, menurunkan risiko serangan jantung, dan menurunkan tekanan darah.
Sebuah poin dari Stanford mengatakan bahwa banyak korelasi antara pelepasan hormon oksitosin dalam otak dengan perasaan jatuh cinta. Para dokter menjuluki oksitosin sebagai hormon cinta.
Selain itu, berbagai studi lain menemukan bahwa kehadiran fisik seorang pasangan dapat menurunkan tekanan darah, stres, rasa cemas, dan menurunkan risiko serangan jantung.
Melihat hal ini, para peneliti bahkan membandingkan perasaan jatuh cinta dengan kecanduan narkoba, meski dalam efek samping yang sehat, tentu saja.