Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka meningkatkan produksi cangkul lokal, pemerintah memberikan penugasan kepada tiga badan usaha milik negara (BUMN) untuk menggenjot produksi alat pertanian tersebut.
Ketiga BUMN tersebut adalah PT Krakatau Steel, PT Boma Bisma Indra, dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).
Direktur Utama PT Krakatau Steel, Sukandar, menyatakan siap untuk memproduksi bahan baku kepala cangkul berupa high carbon steel untuk memenuhi kebutuhan 10 juta unit cangkul per tahun.
Menurut dia, perlu sebanyak 15 ribu ton high carbon steel untuk memproduksi 10 juta unit cangkul tersebut.
Baca Juga
Advertisement
"Kami memproduksinya di Cilegon. Memang membutuhkan proses pengerasan yang khusus," ujar dia di Jakarta, Selasa (1/11/2016).
Selain itu, Direktur Keuangan dan SDM PT Boma Bisma Indra Rahman Sadikin menyampaikan, pihaknya mampu memproduksi 700 ribu unit cangkul per tahun. Pabrik BBI seluas 1 hektare yang berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur. Pihaknya akan bekerja sama dengan Krakatau Steel untuk memenuhi bahan baku material cangkul sesuai kebutuhan.
"Cangkul BBI sangat terkenal dengan kepala cangkulnya, yaitu cap mata. Kualitasnya sangat bagus. Kami memiliki lisensi dari Jerman untuk memproduksinya. Jadi, kami siap mendukung kebutuhan cangkul nasional," tutur dia.
Sementara itu, Direktur PT PPI Agus Andiyani menyampaikan perusahaannya siap mendukung pendistribusian cangkul produksi dalam negeri ke seluruh Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri.
"Kami memiliki 32 cabang distribusi. Bahkan jika cangkul siap untuk ekspor, kami juga dapat memfasilitasinya," tandas dia.(Dny/Nrm)