Liputan6.com, Jakarta - Keinginan Xiaomi memasuki pasar Amerika Serikat (AS) sepertinya akan segera terwujud. Terlebih lagi, ponsel Xiaomi sudah mulai menjalani pengujian di negara tersebut.
Sampai kini sebenarnya Xiaomi masih bungkam soal rencana peluncuran di AS. Kendati demikian, Vice President of International Xiaomi, Hugo Barra memberikan sedikit gambaran mengenai rencana Xiaomi di sana.
Barra mengungkapkan, timnya telah melakukan pengujian ponsel di AS. Hal tersebut merupakan langkah penting yang harus dilakukan, sebelum menjalani pengujian lab operator AS.
Dilansir Engadget, Rabu (2/11/2016), jaringan seluler AS menggunakan band berbeda yang tidak banyak diadopsi di sebagian besar wilayah dunia. Jadi untuk memastikan kompatibilitasnya, operator lokal diketahui sangat ketat dalam melakukan pengujian terhadap ponsel yang akan menggunakan jaringan mereka.
Perusahaan-perusahaan mobile pun dengan senang hati mengikuti proses tersebut, termasuk jika menjual perangkat melalui operator-operator besar AS karena dapat menjamin jumlah penjualan, mengingat basis channel dan konsumen yang dimiliki.
Lebih penting lagi, para perusahaan mobile itu sudah akrab dengan proses dan segala hal yang diperlukan, sedangkan tidak bagi Xiaomi yang merupakan pendatang baru.
Baca Juga
Advertisement
Xiaomi di bawah arahan Barra pun diharapkan bisa segera memasuki AS. Perusahaan membutuhkan persiapan beberapa tahun, sebelum akhirnya memasarkan produk ke negara tersebut.
Namun mengutip pernyataanya yang mengatakan bahwa sudah ada dua produk yang diuji, kemungkinan pemasaran smartphone Xiaomi akan dimulai secepatnya pada 2017.
"Pada awal tahun ini kami memiliki versi khusus dari Mi 5 yang kami buat hanya untuk pengujian di AS, dengan begitu kami bisa memulai melakukan pengujian dan uji coba lapangan skala kecil. Dan kami kini memiliki Mi Note 2, yang merupakan perangkat lain yang akan kami gunakan untuk uji coba lapangan di AS. Hal ini merupakan arah yang harus kami jalani agar bisa meluncurkan produk di sana," jelas Barra.
Barra memaparkan, Xiaomi ingin memastikan segalanya siap sebelum meluncurkan smartphone ke Negara Paman Sam itu. Ia tak ingin Xiaomi bernasib sama dengan sebuah merek Tiongkok, yang telah meluncurkan ponsel di AS hampir satu tahun lalu, tapi berakhir gagal.
Penyebabnya sederhana, karena tidak kompatibel dengan Band 17 yang digunakan oleh jaringan LTE operator AT&T. Namun, ia tidak menyebutkan merek yang dimaksud.
Barra pun menilai merek Tiongkok itu mengambil langkah yang salah, jika pernah berpikir hal tersebut tidak akan menjadi masalah di masa depan. Ia pun tak ingin Xiaomi mengalami hal serupa.
"Kami tidak akan meluncurkan sesuatu sampai benar-benar siap," kata Barra, merujuk pada persiapan teknis dan kebutuhan tim yang dibutuhkan untuk peluncuran produk di AS.
Kendati belum meluncurkan smartphone di AS, tidak begitu dengan produk Xiaomi yang lain. Perusahaan asal Negeri Tirai Bambu itu sudah menjual aksesoris dan perangkat Android TV 4K di toko online miliknya yang ada di negara itu dan Walmart.
(Din/Isk)