Liputan6.com, Jayapura - Setelah kecelakaan pesawat menabrak gunung di Papua, insiden penerbangan kembali terjadi di sana. Kejadiannya saat pesawat mendarat di Bandara Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.
Kabar yang beredar sebelumnya menyebutkan pesawat tergelincir. Namun Kepala Bandara Ilaga, Kabupaten Puncak, Dani Joko membantah adanya pesawat Aviastar PK-BRS tergelincir di bandara tersebut.
"Tak ada yang tergelincir, hanya ban pecah saja saat sudah mendarat di landasan tersebut. Kebetulan pesawatnya masih berada di tengah landasan saat itu," kata Dani ketika dihubungi lewat telepon selularnya saat berada di Timika, Selasa (1/11/2016).
Saat ini, pesawat sudah ditarik ke apron dan menunggu ban yang didatangkan dari Nabire untuk dipasang. Bandara juga sudah ditutup karena aktivitas di bandara memang hanya dibuka enam jam setiap hari.
Baca Juga
Advertisement
"Aktivitas di bandara itu hanya terjadi jam 06.00 WIT hingga 12.00 WIT. Di atas jam 12.00 WIT sudah tidak ada pesawat yang landing ataupun take off karena cuaca berangin dan kabut," ucap dia.
Ia juga mengakui belakangan ini, cuaca di daerah pegunungan kurang bersahabat. Walaupun sepanjang perjalanan cerah, tetapi terkadang saat mendekati tempat tujuan, cuaca berubah menjadi hujan, awan tebal ataupun berangin.
"Cuaca di gunung, rata-rata tak dapat diprediksi. Apalagi mendekati akhir tahun seperti ini," kata Dani.
Pesawat Aviastar yang mengalami pecah ban itu dipiloti oleh Iriandani dan co pilot Rajiman dan mekanik Hidayat. Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.