Liputan6.com, Jakarta - Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ditutup dengan aksi berkuda bersama, Senin 30 Oktober 2016.
Aksi itu dilakukan di luar rumah Prabowo Subianto, Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Keluar dari salah satu ruangan memakai topi koboi dan sepatu berkuda, Jokowi pun mencoba naik kuda.
Prabowo Subianto memang dikenal mempunyai hobi memelihara kuda. Kegemaran ini tak memang tidak menjadi kebiasaan di kalangan luas karena berbagai kendala, antara lain soal harga kuda dan biaya perawatannya.
Terkait soal kuda, Indonesia juga memiliki kuda-kuda asli unggulan yang digunakan untuk berbagai kepentingan, seperti membantu kegiatan produksi, pariwisata, sosial, juga olah raga.
Salah satu jenis kuda terbaik di Indonesia ada di daerah Nusa Tenggara, baik Nusa Tenggara timur maupun Nusa Tenggara Barat. Di NTT ada Kuda Sumba, di NTB ada Kuda Sumbawa.
Kuda Sumba diakui sebagai salah satu kuda terbaik di Indonesia. Pesonanya kini dimanfaatkan pemerintah NTT untuk mendukung wisata setempat.
Baca Juga
Advertisement
Pemerintah NTT akan menyelenggarakan parade 1.001 kuda di wilayah Sumba pada akhir Desember 2016. Parade itu akan mengambil rute dari Kabupaten Sumba Timur dan berakhir di Kabupaten Sumba Barat Daya.
Parade itu dinamai Festival Kuda Sandelwood yang terinspirasi dari julukan Sumba sebagai penghasil sandalwood. Dalam parade itu, seluruh peserta wajib mengenakan pakaian adat khas Sumba.
"Tujuan festival ini bukan untuk perlombaan tapi menampilkan 1.001 kuda. Kita mau tunjukkan ke dunia bahwa pusat kuda ada di NTT," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu, kepada Liputan6.com, akhir Oktober lalu.
"Jadi, wisatawan siapa yang datang ke Sumba akan ditawari masyarakat yang punya kuda menjadi kendaraan bagi wisatawan ke lokasi wisata. Sehingga masyarakat bisa miliki penghasilan," ujar Jelamu.
Kuda Sumbawa
Kuda Sumbawa mempunyai sebaran asli geografis di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Pada tahun lalu Indonesia berhasil mengekspor kuda asli Sumbawa Indonesia yang mengalahkan Kuda Australia ke Malaysia. Di sana Kuda Sumbawa menjadi kuda tunggangan dan kuda Polo.
Selain jadi kuda tunggangan seperti kuda Sumba, Kuda Sumbawa juga dikenal dengan susunya. Awalnya sebutan populernya adalah susu kuda liar, karena diperah dari kuda-kuda Sumbawa yang diliarkan.
Pulau Sumbawa, dikutip dari Antara, adalah daerah yang sudah lama dikenal sebagai penghasil ternak seperti sapi, kerbau, dan kuda. Sebagian besar masyarakat Pulau Sumbawa umumnya memiliki mata pencaharian sebagai peternak, khususnya kuda.
Pulau itu sebagian besar merupakan dataran tinggi dan berbukit-bukit tandus dengan curah hujan rendah. Kawasan itu hanya ditumbuhi rumput serta tanaman perdu yang dikenal sebagai sabana, sehingga kawasan ini sangat cocok untuk pengembangan peternakan.
Usaha peternakan masyarakat di Pulau Sumbawa tidak dengan cara mengandangkan ternak mereka. Hewan dibiarkan berkeliaran di padang penggembalaan yang luas.
Padang penggembalaan berjajar mulai kota di ujung barat Sumbawa hingga kota di ujung timur Bima. Sepanjang mata memandang, di seberang kanan maupun kiri jalan yang terlihat padang penggembalaan.
Hewan ternak mencari makan sendiri. Makanan yang dikonsumsi pun sangat beragam. Keragaman makanan yang dikonsumsi itulah yang membuat susu Kuda Sumbawa jadi istimewa.