Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia memang pernah berjaya di beberapa event internasional. Selain para striker, kiper-kiper ini juga pernah jadi pahlawan bagi Skuat Garuda.
Aksi-aksi para kiper itu acap jadi buah bibir dan dianggap penentu kemenangan. Terkadang, kemenangan sebuah tim bisa didapatkan jika memiliki penyerang yang bagus.
Baca Juga
Advertisement
Namun, penjaga gawang juga menjadi sosok sentral dalam sebuah kesuksesan tim. Tak heran jika semua tim berlomba-lomba untuk mendapatkan kiper terbaik, termasuk di Persib Bandung.
Posisi kiper adalah yang paling spesial dari semua posisi di lapangan. Mereka pun memiliki hak istimewa untuk menyentuh bola dengan semua bagian tubuh mereka asal itu dilakukan di dalam kotak penalti.
"Dia sendirian, dikutuk untuk menonton pertandingan dari jauh. Dia menunggu regu tembak datang mengeksekusinya," kata seorang penulis asal Uruguay, Eduardo Galeano dalam bukunya "Soccer in Sun and Shadow".
Kiper sendiri juga mendapat perlindungan khusus dari wasit. Sedikit saja menyenggol kiper, wasit akan meniup peluit tanda adanya pelanggaran.
Memiliki kiper hebat tentu menjadi impian semua tim. timnas Indonesia juga pernah merasakan beberapa kiper tangguh. Mereka kerap jadi pahlawan yang kini melegenda.
Siapa saja mereka? Berikut Liputan6.com sajikan empat kiper tangguh Indonesia:
Hendro Kartiko
Hendro Kartiko
Kiper yang memulai karier di Persebaya Surabaya ini pada zamannya dijuluki sebagai Fabien Barthez-nya Indonesia. Tak terlalu berlebihan rasanya. Aksi-aksi memukai bersemat Garuda di dada pernah jadi kebanggaan.
Beberapa ajang tinggi pernah dirasakannya. Mulai dari Piala Asia 1996, dan Piala Asia 2000. Pada masa-masa inilah kiper yang pernah perkuat Persija Jakarta tersebut mengukir kesuksesan.
Publik Indonesia tentu masih ingat dengan salah satu penampilan terbaik Hendro pada Piala Asia 2000. Saat itu Indonesia memang gagal melewati babak penyisihan grup.
Tapi, penampilan apik Hendro Kartiko sepanjang turnamen membuatnya menjadi salah satu kiper terbaik Piala Asia 2000. Bersama kiper Tiongkok, Hendro masuk tim All-Star Piala AFC 2000.
Hendro sendiri mengakhiri kariernya pada 2012. Dia kini sibuk dengan pekerjaan barunya sebagai pelatih kiper Arema Cronus.
Advertisement
Kurnia Sandy
Kurnia Sandy
Kiper tangguh yang pernah perkuat Arema ini memang pernah jadi yang terbaik di bawah mistar. Aksi dan refleknya acap jadi buah bibir.
Ada satu yang paling diingat, yakni aksinya kala memperkuat Indonesia pada Piala Asia 1996. Saat itu, Kurnia Sandi sukses bikin frustrasi para penyerang Kuwait. Diserang terus, hanya ada satu gol yang bersarang, yakni gol dari Hani Al-Saher.
Beberapa ajang pernah diperkuat oleh jebolan PSSI Primavera ini. Kiper yang juga pernah bermain bersama klub Eropa, Sampdoria ini pernah perkuat timnas di Piala Tiger 1996 dan 1998, dan Sea Games 1997
Prestasi tertingginya di timnas ialah kala mendapatkan medali perak di Sea Games 1997 setelah dalam partai final kalah adu penalti dari Thailand.
Jendri Pitoy
Jendri Pitoy
Legenda kiper Persipura Jayapura dan Persebaya ini juga jadi salah satu yang melegenda. Beberapa momen pernah dia persembahkan untuk timnas Indonesia.
Kehebatan Kurnia Sandy, Hendro Kartiko, diteruskan oleh Jendri Pitoy. Refleknya yang cepat, dan lihai membaca arah bola jadi kelebihannya.
Pitoy dalam kurun waktu 2003 sampai 2008 menjadi penjaga gawang tak tergantikan di timnas. Alhasil beberapa ajang bergengsi pernah dia ikuti, mulai dari SEA Games 2001 Kuala Lumpur, SEA Games Hanoi 2003, Piala Asia 2004, dan Piala Tiger 2004, Merdeka Games di Malaysia 2006, serta Piala Asia 2007.
Debutnya di timnas adalah kala melawan Malaysia 26 September 2003 saat aga berakhir imbang 1-1. Kini, Pitoy sudah menepi usai memperkuat Bhayangkara FC 2015 lalu.
Advertisement
Markus Horison
Markus Horison
Markus Horison mencuat usai tampil mengilap bersama PSMS Medan. Penampilannya tersebut bikin Ivan Venkov Kolev, memanggilnya ke timnas untuk Piala Asia 2007 silam.
Salah satu penampilan terbaiknya adalah ketika Indonesia melawan Korea Selatan di Piala Asia 2007. Kala itu, meski kalah, beberapa peluang dari pemain Korsel sukses dia mentahkan dan mengundang decak kagum bahkan datang dari Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla yang hadir langsung di SUGBK.
Aksinya itu berlanjut pada Piala AFC 2008 bersama PSMS Medan. Bahkan, dia terpilih sebagai salah satu dari nominasi AFC untuk pemain terbaik Asia 2009.
(Penulis: I. Eka Setiawan)