Liputan6.com, Jakarta Menyusui adalah proses alami. Namun bagi sebagian wanita, terkadang produksi ASI tertunda saat bayinya baru saja dilahirkan. Apa penyebabnya?
Dilansir dari Verywell, Selasa (1/11/2016), ada beberapa penyebab produksi ASI Anda tertunda, seperti:
Advertisement
1. Bayi pertama
Jika Anda baru memiliki bayi untuk pertama kalinya, Anda mungkin akan mengalami sedikit keterlambatan dalam memproduksi ASI. Hal ini bisa memakan waktu hingga lima hari postpartum (masa usai melahirkan), hingga payudara seorang ibu baru terisi sepenuhnya dengan susu. Namun ketika Anda memiliki anak kedua, air susu Anda kemungkinan akan datang lebih cepat.
2. Proses melahirkan yang sulit
Proses melahirkan yang sulit dapat membuat Anda stres, selain itu trauma saat melahirkan yang menggunakan anestesi dan pitocin, dapat memperlambat produksi ASI.
3. Kelahiran prematur
Walaupun tubuh Anda dapat memproduksi ASI di akhir trimester kedua, namun melahirkan prematur dan rasa stres karena tidak mampu menyusui bayi prematur setelah melahirkan, dapat menunda produksi susu Anda.
4. Operasi caesar
Karena operasi, stres, rasa sakit, dan faktor emosional yang terkait dengan operasi sesar, dapat membuat tubuh membutuhkan waktu yang lebih lama dalam memproduksi ASI.
5. Kemampuan bayi yang kurang saat menyusu
Jika kemampuan bayi Anda bermasalah untuk menempel dan menyusu, hal ini dapat mengganggu inisiasi produksi ASI. Hal ini bisa disebabkan karena lidah bayi Anda kurang normal, atau pun karena puting Anda datar, terbalik, atau terlalu besar untuknya.
Diabetes
6. Diabetes
Perlu waktu yang lebih lama untuk ibu dengan diabetes memproduksi ASI-nya. Hal ini pun bisa bertambah parah dengan berbagai penyebab, termasuk masalah hormonal, operasi caesar yang lumayan sering pada ibu dengan diabetes, kelahiran prematur, dan pemisahan ibu dan bayi saat habis melahirkan.
7. Masalah hormonal lainnya
Ibu yang memiliki hipotiroidisme juga mungkin akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memproduksi ASI.
8. Obesitas
Memiliki kelebihan berat badan sebelum hamil, atau berat bertambah terlalu banyak selama kehamilan, dapat mengganggu tubuh Anda dalam memproduksi susu setelah Anda baru saja melahirkan.
9. Sisa plasenta tertinggal di perut
Ketika sisa plasenta tertinggal di perut setelah melahirkan, hal ini dapat mencegah perubahan hormon yang dibutuhkan untuk tubuh Anda mulai memproduksi susu.
10. Kista tekalutein
Hormon testosteron yang memproduksi ovarium kista, dapat menunda produksi susu Anda. Namun tenang saja, biasanya mereka akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu setelah melahirkan. Setelah mereka menghilang, maka kadar testosteron pun menurun, sehingga produksi ASI bisa dimulai.
Jika ASI tertunda hanya dalam waktu sebentar, hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Namun jika waktunya terlalu lama, hal ini bisa berbahaya bagi bayi Anda. Jika ia memperlihatkan tanda-tanda dehidrasi, penyakit kuning, atau mengalami penurunan berat badan yang berlebihan, lebih baik segera hubungi dokter Anda. Gejala-gejala tersebut serius, sehingga bayi harus segera diobati sesegera mungkin.
Advertisement